Diana Wahyuni

Paroxsym, Introvert, and Coffeeholic...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Uang Logam

Kisah Uang Logam

"Nak, tolong belikan Ibu Aqua sebotol ya. Beli di warung sebelah sekolah aja."Uang logam berjumlah tiga ribu rupiah kuserahkan pada dua siswa yang berbaik hati membelikan minuman untukku. Tak berapa lama, mereka kembali dengan tangan kosong."Mana Aquanya, Nak?""Bu, pemilik warung tak mau terima uang logam untuk beli minuman Ibu."Mulutku ternganga. Untungnya mengenakan niqob hingga tak memberikan kesempatan pada lalat untuk masuk ke mulutku. "Bu, kemarin saya jajan di sana. Pemilik warungnya juga ga mau dibayar dengan uang logam," curhat Charlie, siswaku yang berkacamata. "Lah, sekarang semua warung tak menerima uang logam?" tanyaku pada anak-anak."Ada warung yang mau terima dan ada yang ga Bu."Dalam hati aku jadi bertanya-tanya. Sejak kapan uang logam yang sah ini tidak diakui sebagai alat bayar?Padahal, warung Bude di dekat rumahku masih mau menerima uang logam. Aku ingat, Si Tengah suka diam-diam mengumpulkan uang logam lima ratusan dan membawanya jajan ke warung Bude.Uang logam tadi kukemas dengan perasaan agak dongkol. Entah karena apa sehingga pemilik warung tega-teganya menolak alat bayar yang sah ini. Omong-omong, cukuplah uang logam ini yang berwajah dua ya. Lain di depan lain di belakang. Kita tak usah seperti itu. Sudahlah ditolak di mana-mana, bentuknya yang bermuka dua pun suka membuat hati kesal. Benar, kan? Aih, nasib uang logam!~lembayungmerahsenja

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

suka banget dengan kesimpulan di paragraf terakhir

07 Nov
Balas

Maturnuwun Pak Leck

07 Nov

Halooo, bu Diana.... lama tak muncul.... begitulah dua sisi mata uang

11 Nov
Balas

Halo sayyy. Iya nih. Hilang timbul mulu di sini. Haha.

17 Nov



search

New Post