Rindu Kakaban Oleh : Dian Diana

Bukan hal mudah menemuimu Mengarungi lautan biru membentang Melingkar karang yang terjal dan tajam Sulit kapal berlabuh dan melempar sauh

Rasa kagum menuntun langkahku

Gugusan Karang Kepulauan Derawan Menyusuri jalan kayu ulin diapit bakau Atol indah laguna memukau berair payau

Ubur ubur cantik tak menyengat Membelenggu jiwa yang jatuh cinta Pada bentuk, warna,dan liuk tubuhnya Tanpa malu mereka mendekat perlahan

Endemik korban evolusi Melepas sengat untuk adaptasi Memaksa pendatang enggan pergi Ajak bercengkrama menggoda hati

Duhai Yang Maha Pencipta Keunikan biota Kakaban sempurna Hanya ada dua yang sama di dunia Kepulauan Micronesia tepi barat daya

Pandangan tak berpaling Ubur ubur bulan menghampiri Berbadan bening layaknya kaca piring Ku sentuh dengan lembut Aurelia aurita

Laksana sebuah bola lampu pijar Kau memancar warna biru kecoklatan Sang dominator hilir mudik tanpa ragu Biar tanganku meraihmu Mastigias papua

Kau berbeda dari lainnya Tentakel di atas kepala di bawah Berenang lincah walau terbalik badan Kau jarang ditemui wahai cassiape ordata

Ubur-ubur kotak yang mungil Ukuran terkecil diantara yang lain Tak banyak bertebaran di dalam air Muncul sesekali tripedalia cystaphora

Terekam apik dalam benak Kakaban unik yang memeluk Jika Tuhan berkehendak kelak Ijinkan rangkul kembali hangat Kakaban