Diandra Haqi

Guru MTsN 1 Kota Blitar Hobi memasak, menulis, dan gemar berbisnis ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hadiah untuk Puasa Penuh Si Zahwa (Hari Ke-89)

 

Tahun ini Zahwa telah memasuki tahun pelajaran baru, ia naik ke kelas TK B atau TK nol besar. Di usianya yang ke-6 tahun, Zahwa belum kuat puasa penuh sampai Maghrib. Ramadhan tahun lalu Zahwa berpuasa setengah hari sampai hari ke-19 saja. Ia terpaksa berhenti karena demam.

 

Tepat di bulan Muharram yang penuh dengan paket puasa sunah, Ibu mengajak Zahwa untuk berpuasa dua hari. Nah, Ibu punya ide agar Zahwa mau berpuasa hingga Maghrib. Ibu berjanji akan membelikan es krim jika Zahwa mau berpuasa penuh hingga Maghrib.

 

“Ibu, nanti kalau aku tidak kuat bagaimana?” Aku puasa sampai bedug Zuhur saja ya?” gerutu Zahwa kepada ibunya.

Ibu tersenyum mendengarkan keluhan Zahwa malam itu. Padahal, sebelumnya ia sudah berjanji akan puasa penuh demi mendapatkan es krim yang lezat. Ibu meyakinkan Zahwa kalau niat demi mendapatkan ridha Alloh pasti kuat dan bisa menahan lapar serta haus hingga sehari penuh. Zahwa pun mengangguk tanda yakin dan patuh kepada Ibu. Ia lanjut membaca dongeng, berdoa, dan tidur.

 

Alarm untuk membangunkan sahur berbunyi riuh, tepat pukul 03.35 Ibu membangunkan Zahwa yang masih tertidur pulas. Dengan rasa kantuk yang enggan pergi, Zahwa bangun dari tidur dan digendong Bapak.

Ibu menyuapi Zahwa dengan menu ayam kriuk kesukaannya. Usai makan sahur dan salat Subuh, Zahwa tidak mau tidur lagi karena ingin menonton acara tv kartun yang sudah tayang sejak Subuh. Waktu demi waktu terasa lama bagi Zahwa karena biasanya ia memanfaatkan waktu di rumah saja untuk bersepeda. Sementara itu, ia tidak dibolehkan untuk bersepeda dulu karena sedang berpuasa. Sesekali ia mengeluh, ingin minum dan memakan sesuatu. Akan tetapi, Ibu tidak mengizinkan. Zahwa harus tetap menahannya hingga Maghrib tiba.

“Kalau kamu mau es krim, harus puasa sampai Maghrib ya! Ditahan dulu, masih kurang dua jam lagi,” pinta Ibu yang berkali-kali menasihati Zahwa.

“Mana Bu, es krim yang dijanjikan? Apa Ibu sudah beli? Tidak bohong kan?” tanya Zahwa penasaran.

“Ayo beli sekarang, di toko Pak Rin! Nanti kamu pilih es krim sendiri,” ucap Ibu.

“Hore, asyik. Aku tidak sabar Bu ingin segera Maghrib.”

Ibu dan Zahwa pergi ke toko Pak Rin untuk membeli es krim. Es krim yang dipilih berbentuk seperti kerucut dengan rasa stroberi vanilla yang aromanya sedap sekali. Sungguh menggoda untuk segera mekanannya. Eh, tapi Zahwa harus menunggu hingga terdengar adzan Maghrib.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Suara azan Maghrib dari musala Pak Rowi telah bergema.

“Alhamdulillah, sudah adzan Buk. Mana es krimnya?” tanya Zahwa menagih janji.

“Eh, makan nasi dulu dong. Nanti perih perutmu. Setelah itu, baru makan es krim deh!” ujar Ibu.

Sepiring nasi dengan lauk tempe goreng dan sayur asem telah habis. Secara spontan Zahwa menyahut sebungkus es krim di meja makan. Dengan lahap ia menyantapnya sampai-sampai pipi belepotan gara-gara memakan es krim dengan semangat. Alhamdulillah Zahwa sudah kuat berpuasa penuh, semoga tahun depan lanjut puasa penuh saat Ramadhan ya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah. Semoga Zahwa menjadi anak yang solehah dan pintar .Latihan puasa memang perlu untuk bekal nanti. Suk ses terus bunda. Saya folowv ya.

29 Aug
Balas

Amin. Terima kasih Bunda :)

30 Aug

Alhamdulillah... semoga mbak Zahwa menjadi putri yang sholihah nggeh bu...

29 Aug
Balas

Amin makasih Pak Kib :)

30 Aug



search

New Post