Diandra Haqi

Guru MTsN 1 Kota Blitar Hobi memasak, menulis, dan gemar berbisnis ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibu Guru dan Ibu Rumah Tangga yang Sabar di Masa Pandemi (Hari Ke-92)

 

Bukan perkara mudah menjadi orang tua yang setiap saat mendampingi buah hati melaksanakan pembelajaran daring. Terlebih lagi, pembelajaran daring yang telah berjalan selama lima bulan. Setiap anak pasti menginginkan suasana di rumah yang nyaman, memiliki gawai pintar yang mumpuni, dan kondisi paket internet yang cukup. Namun, tidak semua anak mendapatkan keberuntungan yang sama. Bagaimana dengan anak yang memiliki keterbatasan finansial maupun anak yang tanpa pendampingan orang tua saat daring? Banyak orang tua yang mengeluh, bahkan sejak pembelajaran daring diberlakukan di pertengahan Maret 2020.

 

Orang tua mengeluh, apalagi guru yang merangkap menjadi wali murid. Ibu guru sekaligus ibu rumah tangga yang hendak saya sorot. Sehari-hari berkutat dengan banyak aktivitas perdapuran, percucian, tugas daring anak sendiri, lalu menyusun pembelajaran daring untuk siswa-siswinya. Tak cukup sampai di situ, banyak pula nyinyiran wali murid yang dengan gampang mengatakan jika guru tetap dibayar padahal siswa-siswinya kini didampingi orang tua saat pembelajaran, tidak lagi bertatap muka dengan gurunya. Hal ini tentu membuat para guru yang memiliki banyak tugas meradang. Seperti tidak dianggap sama sekali, perjuangan mencerdaskan anak bangsa yang sia-sia.

 

Mungkin saja, untuk masa yang akan datang. Masih suasana pandemi juga, perlu adanya sosialisasi di sekolah-sekolah untuk meyakinkan kepada siswa jika tugas bapak/ibu guru tidak melulu memberikan tugas lalu selesai. Orang tua yang dulunya tidak pernah merasakan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah saja, seyogyanya menerima dengan lapang dada dan melakukan segala aktivitas di masa pandemi ini dengan sabar. Pantang mengeluh dan menyalahkan oknum guru yang katanya “Banyak menganggur dan Makan gaji buta.”

 

Jadilah ibu guru dan ibu rumah tangga yang sabar adalah kunci kesuksesan anak menghadapi pembelajaran daring. Jiwa yang tenang dan sabar, pasti berpengaruh terhadap kondisi mental anak agar mereka selalu semangat belajar dan tidak stres atau kaget karena sekian lama hanya belajar di rumah tanpa pembelajaran tatap muka. Terima dan jalani segala kondisi ini dengan tidak lagi menyinyir menyalahkan pihak siapapun, tetap rajin bekerja dan bersemangat dampingi anak-anak belajar. Tak lupa, bagi guru yang merangkap tugas, semoga selalu diberi kesabaran dan kesehatan untuk mendampingi anaknya belajar dan membuat pembelajaran yang inovatif bagi anak didiknya.  

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu benar benar suara hati

01 Sep
Balas



search

New Post