Dian Garini Lituhayu

Lahir dan tumbuh di Kota Samarinda, aku rapat dengan budaya Melayu yang kental mewarnai kehidupan pinggiran Sungai Mahakam. Berkeseharian sebagai ibu dan ibu gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
LIDAH SAPI - SI LEGIT DARI KOTA SAMARINDA

LIDAH SAPI - SI LEGIT DARI KOTA SAMARINDA

LIDAH SAPI – SI LEGIT DARI KOTA SAMARINDA

-Dian Garini Lituhayu-

 

Ya, namanya kue lidah sapi. Dalam bahasa setempat kami menyebutnya, ‘elat’ sapi. ‘Elat’ mempunyai arti lidah. Bukan berarti berasal dari lidah sapi yang dijadikan kue. Mungkin karena bentuknya yang lonjong kecoklatan dan tebal sehingga disebut mirip dengan lidah sapi. Kue yang satu ini meupakan kue khas kota Samarinda. Rasanya manis legit dengan tekstur seperti biskuit tebal dengan rasa gula merah yang mendominasi. Biasanya dimakan sore hari sebagai teman minum teh dan menjadi oleh-oleh bagi mereka yang berkunjung ke Samarinda. Tapi sering pula kue lidah sapi dijadikan pengganti roti sebagai sarapan bersama susu atau kopi. Manis memberi energi di awal hari

 

Dahulu, kue lidah sapi hanya dijual dengan satu varian, coklat tua yang terselaputi tepung halus. Tapi kini penampilan kue lidah sapi lebih bervariasi. Kini meskipun masih ada yang menjualnya dengan penampilan biasa, ada pula yang menjadikan tampilan kue lidah sapi lebih nyaman dilihat mata. Penampilan mengkilap pada bagian luar menampakkan warna coklat khas gula merah yang menjadi pemanis utamanya. Ada yang mempertahankan bentuknya pipih besar dan lebar dengan ketebalan kurang lebih 1 cm dan diameter 5 cm; ada pula yang menyajikan kue ini dengan ukuran lebih kecil, ukuran satu suap. Ketebalannya tetap sama 1 cm dengan diameter kue lebih kecil. Kini tersedia varian lidah sapi yang pipih lonjong maupun bulat sempurna. Ada yang menambahkan wijen panggang diatasnya, tetapi yang polosan juga tak kalah banyak penggemarnya.

 

Kalau diluar negeri kita mengenal soft cookies. Menurutku, kue lidah sapi memiliki tekstur yang mirip seperti soft cookies meskipun tidak sama persis. Lembut dikunyah dengan ketebalan yang pas. Tidak keras dan empuk lumer ketika dikunyah menyisakan kelengketan di gigi yang kadang membuat rindu.

 

Cara membuatnya tidak susah. Cukup mudah bagi pemula yang tergolong ‘newbie’ masuk ke dapur. Kue lidah sapi termasuk kue yang dipanggang dengan api bawah dan jarang sekali bantat hasilnya. Pastikan alat-alat yang digunakan telah dicuci dan kering karena kue lidah kucing mudah menyerap bau dan aroma. Bahan utamanya adalah gula merah. Jika gula yang digunakan coklat tua, maka kue lidah sapi pun akan berwarna coklat tua. Sebaliknya, jika kita menggunakan gula merah yang kecoklatan dengan warna yang agak ringan, itupun akan berpengaruh pada tampilan akhir kue setelah dipanggang. Ada yang suka menggunakan gula kelapa, ada pula yang lebih suka menggunakan gula aren. Bergantung selera dan ketersediaan bahan. Minyak goreng yang digunakan boleh diganti dengan margarin yang dilelehkan. Tentu saja hasilnya akan lebih harum dan tampakan akhir yang mengkilap. Tetapi teksturnya menjadi sedikit lebih rapuh dibandingkan jika diolah dengan menggunakan minyak goreng. Untuk keperluan industri rumah tangga pun, lebih banyak menggunakan minyak goreng.

 

Kue lidah sapi tidak cocok dimasukkan ke dalam kulkas setelah selesai dipanggang. Setelah selesai proses pembuatan, pastikan dingin sebelum dimasukkan ke dalam toples atau wadah bertutup. Kue ini lebih cocok disimpan dalam suhu ruang.

 

Bahan:

250 gram gula merah

400 gram tepung terigu

150 ml air

175 ml minyak goreng

Sejumput garam

½ sendok makan soda kue dilarutkan dengan 2 sendok makan air

 

Cara Pembuatan:

Rebus air dan gula sampai gula merah larut. Setelah mendidih, angkat. Dalam keadaan suam masukkan larutan soda kue. Masukkan sejumput garam dan terigu sedikit-sedikit sambil terus diaduk. Setelah rata, masukkan minyak goreng, aduk sampai. Kue lidah sapi memang memerlukan lemak yang banyak dalam pembuatannya. Setelah kalis, silakan dibentuk sesusai selera. Ambil satu sendok makan adonan, bulatkan, kemudian pipihkan, atur ketebalan kurang lebih ½ cm, susun di loyang yang sudah ditaburi tepung. Panggang dengan api bawah 175 derajat celcius selama 15 menit. Kalau terlalu lama, kue akan keras dan pahit. Kalau terlalu sebentar, kue akan lembek dan lengket. Keluarkan dari loyang, biarkan dingin sebelum memindahkannya kedalam wadah tertutup. Kue lidah kucing siap untuk disajikan.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Resep yg menarik untuk dicoba.salam literasi, bunda.

06 Jan
Balas

Mantap Bu. Enak sekali kuenya. Salam literasi bu. Sukses selalu

03 Jan
Balas



search

New Post