Musim Buah di Pulau Belitung

#TantanganGurusiana

Tantangan hari Ke-29

Pulau Belitung adalah pulau berjuta anugerah. Bagaimana tidak, beradasarkan pengalaman saya selama tinggal di pulau Belitung begitu besar sumber daya alam yang dimiliki. Dengan lada sebagai komiditi utama pertanian, selain Kalapa sawit dan pohon karet. Namun sudah dua tahun berjalan harga lada di pasar dunia tidak dalam keadaan baik. Yang awalnya harga mencapai Rp. 150.000 per kilogram bahkan lebih saat ini harga lada hanya berkisar Rp. 55.000 s.d Rp. 60.000 saja per kilogram.

Namun masalah ini tidaklah membuat gusar masyarakat Belitung. Dengan kondisi tanah yang subur segala jenis tanaman buah dan sayur dapat tumbuh dengan baik disini. Ketika musim panen buah telah tiba, dalam durasi tiga sampai lima bulan panen buah lokal tidak terputus. Diawali dengan panen buah mangga kemudian disusul buah durian yang dijuluki “king of fruit” bukan tanpa alasan keberadaanya sangat dicari semua orang dari semua kalangan karena rasanya dan juga aromanya yang sangat khas. Buah durian yang berasal dari Belitung mempunyai kualitas yang bagus tak kalah dengan buah durian dari Thailand yang harganya selangit itu. Penduduk biasanya menjajakan durian di pinggiran jalan di kota Tanjung pandan dan bisa membantu pendapatan akibat menurunnya harga lada.

Setelah panen durian usai tibalah panen buah manggis, hampir setiap rumah dikelilingi pohon yang kulitnya penuh manfaat itu. Tak khayalnya buah durian, buah manggis pun dapat menjadi pelipur lara anjloknya harga lada. Masyarakat juga menjual yang buah manggisnya berlebih atau panen berlimpah.

Tak lama setelah panen buah manggis buah rambutan pun tak ingin kalah popular. Bahkan sebelum buah manggis habis dari pohon buah rambutan sudah keburu memerah meminta untuk segera dipetik.

Dan di ujung rotasi panen buah ini ada buah “cempedak” yang rasanya manis juga harum baunya dan manfaatnya juga banyak bagi kesehatan dan sebentar lagi sebagai penutup panen buah di Pulau Belitung akan menyusul buah langsat dan rambai. MaasyaAllah,,,benar-benar syurga tersembunyi di pulau Belitung belum lagi keeksotisan pariwisata pulau Belitung.

Itulah pengalaman saya selama panen buah di Pulau Belitung, layaknya syurga mini yang Allah persembahkan untuk bangsa Indonesia pada umumnya dan untuk masyarakat Belitung pada khususnya. Yang terpenting adalah rasa syukur atas segala nikmat-Nya dengan tetap menjaga lingkungan tetap baik dan bersih sehingga balasan dari-Nya akan lebih banyak lagi nikmat yang akan diberikan karena kerusakan alam dan bencana yang terjadi di dunia tidak lain merupakan akibat ulah tangan-tangan manusia yang tak bertanggungjawab.

Wallahu a’lam.

#Save nature n go green