DIAN KURNIA FEBRIYANI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
IMPLEMENTASI MODEL PJBL UNTUK MENUMBUHKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK

IMPLEMENTASI MODEL PJBL UNTUK MENUMBUHKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru selama ini pernah memberikan tugas proyek, tetapi belum pernah menerapkan desain pembelajaran inovatif PjBL secara utuh. Pada proses KBM, beberapa peserta didik sering kehilangan fokus dibuktikan dengan mereka tidak memperhatikan penjelasan guru, berbicara bahkan mengganggu teman, sibuk bermain gawai tanpa perintah guru, dan tidak mampu merespon pertanyaan umpan balik dari guru. Peserta didik juga kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena mereka sebatas mendengar penjelasan guru. Berdasarkan latar belakang tersebut, saya menyusun praktik baik tentang implementasi model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik pada sub materi penanganan limbah kelas X. Model PjBL ini saya pilih karena menurut penelitian dari Erlinda (2022) model PjBL mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Sejalan dengan itu, penelitian meta-analisis Putri dan Zulyusri (2022) juga menyatakan bahwa penerapan PjBL berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Submateri yang diambil adalah penanganan limbah kelas X. Indikator tumbuhnya keaktifan diamati dari aktivitas bertanya, menjawab pertanyaan, bekerjasama dalam menghasilkan produk, mempresentasikan, dan membuat kesimpulan.

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena memotivasi saya untuk dapat menerapkan desain pembelajaran inovatif secara utuh dan secara aktif melibatkan peserta didik. Dari hasil diskusi dengan rekan sejawat, saya menemukan bahwa sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama yaitu tentang keaktifan peserta didik, sehingga praktik pembelajaran ini diharapkan dapat memotivasi guru lain untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif.

Peran saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

Dalam mengimplementasikan aksi ini, tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran antara lain memilih penggunaan model pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Model tersebut harus diimplementasikan dalam alokasi waktu yang terbatas. Selain itu, pemilihan metode yang bervariasi juga diperlukan agar pembelajaran menarik dan tidak membosankan. Dalam proses pembelajaran, penggunaan media yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran juga penting. Hal tersebut diharapkan mampu menarik minat peserta didik untuk mengikuti dan terlibat aktif dalam pembelajaran.

Subjek yang terlibat dalam aksi ini adalah saya sebagai guru, rekan sejawat, peserta didik, dosen pembimbing, dan guru pamong. Saya sebagai guru bertanggung jawab untuk membantu menumbuhkan keaktifan peserta didik. Rekan sejawat membantu saya untuk mengobservasi dan mendokumentasikan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peserta didik sebagai subjek untuk implementasi model PjBL. Dosen pembimbing dan guru pamong memberikan arahan agar rencana aksi tersusun dengan baik serta aksi berjalan sesuai dengan rencana.

Aksi yang saya laksanakan terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Perencanaan yang saya lakukan dimulai dari penyusunan perangkat rencana aksi. Model pembelajaran yang akan saya gunakan adalah PjBL, karena model pembelajaran ini belum pernah saya gunakan secara utuh. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek, dimana peserta didik bekerja secara mandiri ataupun berkelompok dalam mengkonstruksi pembelajarannya dan menyajikan dalam bentuk produk nyata, dalam rencana aksi ini berupa produk daur ulang limbah.

Setelah perangkat rencana aksi diperbaiki berdasarkan saran dosen pembimbing dan guru pamong, selanjutnya perangkat rencana aksi ini dijalankan di kelas XE1. Apersepsi yang diberikan oleh guru adalah dengan menunjukkan air mineral dalam botol plastik, dimaksudkan agar peserta didik termotivasi untuk berpikir agar sampah yang mereka hasilkan tidak hanya dibuang tapi bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Kegiatan inti pada model PjBL terdiri dari enam sintaks. Sintaks pertama adalah menentukan pertanyaan mendasar, yang dilakukan dengan pemberian stimulus berupa tayangan video bertajuk “Kampung Inovatif Pengolahan Sampah”. Setelah mengamati video, peserta didik memberikan tanggapan dan diarahkan untuk berpikir “limbah apa saja yang bisa didaur ulang?”

Sintaks kedua adalah merancang proyek. Pada kegiatan ini, secara berkelompok peserta didik membuat desain satu produk daur ulang limbah. Guru tidak membatasi produk apa yang akan dibuat termasuk juga alat, bahan, dan cara kerjanya. Tugas guru disini memastikan setiap kelompok sudah mempersiapkan alat dan bahan dengan baik.

Sintaks berikutnya adalah menyusun jadwal pembuatan produk. Guru bersepakat dengan peserta didik mengenai penyelesaian produk sesuai desain yang telah mereka buat.

Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek adalah sintaks keempat. Dalam sintaks ini, guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.

Sintaks kelima yaitu menguji hasil. Guru bersama peserta didik membahas kelayakan produk daur ulang limbah yang telah dibuat melalui presentasi kepada guru dan teman-temannya. Kemudian, guru memantau keterlibatan peserta didik saat teman-temannya melakukan presentasi.

Sintaks terakhir yaitu mengevaluasi proses dan hasil proyek. Guru memberikan evaluasi dan masukan kepada kelompok untuk memperbaiki kekurangan rancangan proyek. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk menyempurnakan karyanya dan melakukan penilaian pada pertemuan selanjutnya.

Tahap akhir dari aksi ini adalah melakukan refleksi tentang bagaimana perasaan peserta didik mengikuti pembelajaran hari ini. Dari 36 peserta didik, 27 orang menyatakan mereka belajar dengan hati bahagia.

Respon peserta didik dalam pembelajaran sangat baik. Peserta didik sangat antusias dalam pembelajaran, tidak ada peserta didik yang tidak fokus sebab semua anggota kelompok bekerja membuat produk daur ulang.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan sangat positif, model ini mampu menumbuhkan keaktifan peserta didik pada submateri penangan limbah. Hal ini dapat dilihat dari implementasi model PjBL yang membuat aktifitas pembelajaran berpusat pada peserta didik sehingga efektif membantu menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam berbagai hal, seperti aktivitas merespon pertanyaan, merumuskan pertanyaan mendasar dan mencari solusi, bekerja sama dengan kelompok untuk membuat sampai mempresentasikan produk daur ulang limbah. Produk yang dihasilkan pun cukup menarik

Respon siswa, rekan observer, dan kepala sekolah menunjukkan hasil yang baik, sebab sebelumnya guru belum pernah mempraktekkan model PjBL secara utuh. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh semangat guru untuk mau mencoba mendesain pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan bimbingan dosen dan guru pamong.

Berdasarkan aksi yang telah saya jalankan, beberapa pembelajaran dapat saya ambil. Pertama, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat menumbuhkan keaktifan belajar. Kedua, model PjBL selain dapat menumbuhkan keaktifan, juga mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post