Dian Martiani

Dian Martiani...perempuan berdarah Sunda, putri dari Bp M.Ilyas dan Ibu Bai Rustiati yang keduanya berprofesi sebagai Guru. Meski Lulusan IPB, Jurusan Gizi Masy...

Selengkapnya
Navigasi Web
Filosofi

Filosofi "RUMAH GADANG".. Dari Ranah Minang Untuk NKRI

Perhelatan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selesai sudah...menyisakan sejumlah harapan...INDONESIA ke depan..dalam usianya yang sudah cukup matang...akan menjadi lebih baik...

Ada yang menarik, tidak seperti biasanya, Presiden beserta jajarannya tidak menggunakan pakaian resmi nasional pada Upacara Hari Kemerdekaan tahun ini, namun menggunakan pakaian adat daerah. Buat kami di Ranah Minang...bangga rasanya ibu negara memilih memakai pakaian adat Sumatera Barat.

Berbicara masalah ciri khas daerah, ada banyak kearifan lokal daerah yang merupakan kekayaan budaya kita, Bangsa Indonesia. Diantara kekhasan itu adalah bahasanya, budayanya, adat istiadatnya, sampai kulinernya. RUMAH GADANG adalah ciri khas sekaligus icon daerah yang sudah sangat dikenal.

Icon budaya yang berasal dari provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Irwan Prayitno itu mempunyai banyak Filosofi. Beberapa filosofi diantaranya bisa dijadikan hikmah bagi perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri kita.

RUMAH GADANG asli semua bahan dasarnya diambil dari alam Minangkabau ...Indonesia hendaknya bangga dengan produk dalam negeri sendiri.....design Rumah Gadang merupakan design bangunan Tahan Gempa...semoga Indonesia adalah negara yang tahan dari guncangan.....tidak mudah diadu domba...Bagian bagian Rumah Gadang dilekatkan satu sama lain, bukan dengan paku, tapi dengan pasak kayu. Sehingga, ketika gempa terjadi...rumah akan fleksibel mengikuti ayunan gempa. Indonesia hendaknya negara yang fleksibel dengan perubahan kearah kebaikan.

Menariknya, Rumah Gadang biasanya dilengkapi dengan Rangkiang. Seperti Rumah Gadang, tp ukurannya kecil. Berfungsi sebagai lumbung. Stok pangan keluarga besar. Indonesia hendaknya memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Hingga menyediakan stok pangan yang cukup.

Pola kepemimpinan di Rumah Gadang dan di Minang pada umumnya menggunakan sistem tigo tungku sajarangan...ada kerjasama antara Ninik Mamak ,Cadiak Pandai, Alim Ulama, ditambah Bundo Kanduang. Jika kita ambil analoginya, dalam menjalankan kehidupan berbangsa bernegara...Pemerintah bisa menyertakan mitra yaitu Kaum Intelektual, Ulama, bahkan suara perempuan. Maka, mendiskreditkan ulama, adalah hal yang tidak masuk akal.

Filosofi Rumah Gadang berikutnya yang fenomenal adalah tata letak ruangan yang khusus, ada bilik (kamar) utama, bilik kamar anak gadis, kamar anak bujang, dan bilik bilik lain. Ruang pertemuan dengan tempat duduk khusus, urang Sumandan, urang sumando, dll. Semua tertib, saling menghormati dan menghargai. Sampai ada istilah..mangecek tuh babiliak biliak..kita harus tertib bicara sesuai situasi dan kondisinya masing masing.

Pola komunikasi yang sudah tertib ini dilengkapi dengan budaya berbicara dengan pola kato nan ampek/kata yang empat. Mendaki...tatakrama berbicara untuk orang yang kita hormati, baik kita hormati karena usia, kedudukan, ataupun jabatan. Mendatar, untuk orang sebaya atau yang secara jabatan dan secara sosial sejajar.

Malereng, budaya berbahasa di Minang, biasanya diperuntukan untuk hal hal yang sensitif. Disampaikan tidak to the point. Dengan cara halus atau melalui perumpamaan. Sangat mencirikan budaya ketimuran yang kental.Beradab dan beretika.Meski sesekali digunakan untuk menyindir secara halus. Terakhir kata Menurun. Dipergunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang usianya lebih kecil, atau bawahan kita. Meski dibawah kita, tetap ada adabnya, dengan kasih sayang.

Subhanallah...jika filosofi RUMAH GADANG itu kita ambil dan kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, betapa negeri kita bisa menjadi negeri impian....Tata kehidupannya, pola kepemimpinan, dan pola komunikasinya yang tertib dan teratur......maka menjadi negeri yang besar tapi teratur, sejahtera, dan harmonis, adalah sebuah keniscayaan yang bukan sekedar isapan jempol belaka....

Wallahu alam bishawab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post