Oleh: Dianna Ummijathie

.

Setiap memasuki awal tahun baru kerap didengar istilah resolusi, yaitu capaian-capaian yang hendak diraih dalam satu tahun mendatang. Resolusi dibuat sebagai tanda memiliki harapan dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Memotivasi diri untuk terus maju, meningkatkan kualitas diri, dan menebar kebaikan kepada orang lain.

Ada kalanya resolusi yang telah dibuat tidak terealisasi sesuai harapan, karena target yang ingin dicapai terlalu banyak dan memberatkan untuk dilaksanakan sehingga membuat stres. Selain itu, kurang adanya dukungan dari lingkungan sekitar. Namun, kerap terjadi apa yang diperoleh melebihi target bahkan diluar dugaan.

Di tahun 2023 ini, dengan semangat dan optimis saya mulai membuat target yang ingin dicapai dalam satu tahun ke depan, berbagai cita-cita dan harapan untuk merangkai kehidupan yang lebih baik. Arahnya yakni kesehatan, kesuksesan, dan kebahagiaan. Hal penting yang menjadi catatan adalah komitmen. Tanpa komitmen yang kuat dari diri sendiri, rencana apapun tidak akan bisa terwujud. Target pertama, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, menebar lebih banyak kebaikan, berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, dan diberi nikmat sehat lahir batin.

Kedua, menulis 3 buku solo yaitu kumpulan cerita pendek (cerpen), kumpulan puisi, dan kisah perjalanan saya di dunia literasi. Sejak awal 2022 saya sudah mulai belajar menulis cerpen dengan mengikuti antologi Nobaper dan menulis cerpen di majalah. Dari situlah saya berkeinginan menulis buku kumpulan cerpen. Perjalanan saya di literasi sejak 2019 hingga saat ini penuh tantangan dan banyak kendala. Saya dituntut untuk memerangi rasa malas menulis, dan bingung mencari ide. Tantangan terberat adalah sulitnya mengajak orang menulis, alasannya kurang bisa memulainya, sibuk, belum ada niat, dan menganggap tidak bermanfaat, sehingga menginspirasi saya untuk menulis buku memoar. Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut.

Ketiga, tetap konsisten mengikuti lomba-lomba menulis. Tujuannya bukan mencari kemenangan tapi untuk melihat sampai sejauh mana kemampuan menulis serta meningkatkan kualitas tulisan.

Keempat, menularkan virus menulis kepada sesama rekan kerja di madrasah, dan mengajak lebih banyak lagi siswa agar gemar menulis. Sejak melihat dan membaca buku-buku antologi yang diletakkan di pojok baca kelas, beberapa siswa ingin belajar menulis. Hingga saat ini telah terkumpul 20 tulisan dari 15 siswa yang ditempel di dinding kelas, dan akan terus bertambah hingga beberapa bulan ke depan. Target saya minimal 2 buku antologi karya guru dan siswa akan terbit di tahun 2023 ini.

Kelima, mengoptimalkan peran perpustakaan madrasah. Keberadaan perpustakaan di madrasah sangat penting, selain sebagai sarana belajar juga sumber informasi. Harapannya, dengan adanya perpustakaan minat baca, kegemaran membaca, dan budaya baca siswa semakin meningkat. Untuk menumbuhkan minat baca siswa, saya akan membuat suasana, dan ruangan perpustakaan nyaman. Salah satunya dengan menempel tulisan-tulisan karya siswa di dinding, agar dapat menarik minat siswa berkunjung ke perpustakaan. Menambah koleksi buku (nonbook) seperti koran, majalah, globe, novel, komik, cerpen, dan peta.

Keenam, menyelenggarakan kegiatan literasi madrasah atau dikenal dengan Gerakan Literasi Madrasah (GELEM) minimal sebulan sekali. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan mengajak siswa untuk berani tampil penuh percaya diri di hadapan umum. Pada kegiatan tersebut siswa membuat kelompok dan mulai membaca senyap buku bacaan. Diakhiri salah satu perwakilan kelompok menceritakan kembali buku yang dibacanya di hadapan kelompok lain.

Ketujuh, bersinergi dengan pemangku jabatan di Kantor Kemenag Kab. Bondowoso untuk menumbuhkembangkan literasi di lingkungan Kemenag, melalui program Satu Kasi Satu Buku, Satu Pengawas Satu Buku, Satu Kepala Madrasah Satu Buku, dan Satu Kepala KUA Satu Buku. Program yang dirasa lebih mudah yaitu menulis buku antologi seperti antologi kelompok pengawas, kelompok kepala KUA, dan lain-lain.

Keenam, di komunitas Griya Literasi Bondowoso (GLB) target untuk tahun 2023 terbit 4 buku antologi. Mengadakan pelatihan-pelatihan menulis buku, pelatihan blog lanjutan, travel writing, launching buku bersama Wabup Bondowoso, dan menyelenggarakan pameran buku.

Resolusi tersebut menjadi pintu gerbang bagi saya untuk memulai lembaran baru dengan semangat baru. Menjadi acuan untuk memperbaiki kualitas diri serta membantu menentukan apa yang sebaiknya dilakukan di masa depan. Man Jadda Wa Jadda, Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

.

Bondowoso, 6 Januari 2023.

Profil Pengarang

Dianna Ummijathie, S.Pd., Guru MI Nurul Hasan Kejawan, Grujugan, Bondowoso. Mulai menulis sejak bergabung MediaGuru pada 2019, dan Komunitas Griya Literasi Bondowoso (GLB) pada 2020. Dia telah menghasilkan dua buku tunggal berjudul Anakku Melatih Kesabaranku (2020), dan Spektrum Sunyi (2021), serta lebih 60 buku antologi. Beberapa artikelnya dimuat di Majalah Literasi Indonesia, Majalah Elipsis dan Majalah Mimbar Pembangunan Agama (MPA) Kemenag. Jawa Timur.

Dia telah belasan kali memenangi lomba menulis antologi MediaGuru.

Dia bisa dihubungi melalui e-mail: [email protected]. WhatsApp: 081331961232