Dian Pertiwi

Yang sederhana itu hati Tak perlu direka karena telah tertata Yang sederhana itu hati Tak dapat dipaksa karena ia bisa memilih Yang sederhana itu hati Tak mung...

Selengkapnya
Navigasi Web

Teman Kecil

#TG H21

Teman Kecil 3

"Kres, besok adik ayahku yang dari Jakarta akan datang,"ceritaku padanya, sore itu. Sesaat, ia menoleh, lalu kembali menghitung jumlah tazos miliknya.

"Kata Ayah, Om ku itu sangat sukses disana,"sambungku. "Om mu itu pengusaha ya?"tanyanya. Aku mengangguk. "Nah, karena om ku datang, besok kita ga bisa main bersama, ya,"jelasku. Ia mengangguk saja, karena mulutnya asik komat-kamit, menghitung tazosnya.

Benar saja, sepanjang hari aku tak dapat bermain bola, karena membantu ayah dan ibu merapikan rumah. Lalu sore harinya, om ku datang dan kami sekeluarga berkumpul menyambutnya. Mereka berdua kulitnya putih, ganteng dan cantik. Om ku terlihat lebih tinggi dari ayahku.

Mereka membawa banyak sekali oleh-oleh, terutama untukku dan adik perempuanku. Ada banyak mainan baru yang diberikan mereka. Tentu aku dan adikku sangat senang menerimanya.

Namun ada satu hal yang membuatku bingung sore itu, ayah dan ibu malah terlihat sedih. Mereka berdua lebih banyak diam, tak ikut tertawa saat ada hal lucu yang diceritakan om ku.

D_030322

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post