Dian Pertiwi

Yang sederhana itu hati Tak perlu direka karena telah tertata Yang sederhana itu hati Tak dapat dipaksa karena ia bisa memilih Yang sederhana itu hati Tak mung...

Selengkapnya
Navigasi Web

Teman Kecil

#TG H16

Bahu mungil Kresna menjadi tumpuan lengan kiriku. Badanku yang lebih tinggi, dan hampir dua kali lebar badannya, terasa berat kubawa melangkah.

Kakiku terkilir saat menendang bola ke gawang. Entah bagaimana, seketika badanku oleng, lalu jatuh di depan Kresna yang kebagian sebagai penjaga gawang. Untunglah aku tak menabrak atau menimpanya, kalau tidak ia bakal cedera parah. Spontan aku berteriak mengeluhkan sakitnya kakiku.

Kresna segera membantuku berdiri, lalu memapahku ke bangku panjang di pinggir lapangan. Sesaat diperhatikannya bagian kaki kananku yang terkilir. Ia memintaku menunggu disana, karena ia mau mencari bantuan.

Jumat sore itu hanya kami berdua yang bermain di lapangan itu. Kami bergantian melakukan tendangan ke gawang. Tapi mungkin, karena kaki kami masih belum terlatih, hanya dua gol yang bisa kami lakukan. Selama hampir sejam kami bermain disana, hanya satu gol dari tendangan yang dilakukan Kresna, satunya milikku.

Bersambung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post