Setigi Mengawali Kebangkitan Kota Santri Gresik dari Pandemi Menuju New Normal Life

Oleh: Didik Hendri Telisik Hati

Setelah dua bulan lebih dua minggu mati suri akibat pandemi, wisata Setigi akhirnya bangkit lagi dengan konsep New Normal. Tepat di tanggal, bulan, dan tahun kembar, yakni Sabtu Pon, 06-06-2020, wisata Selo-Tirto-Giri dibuka kembali dan langsung diserbu ratusan pengunjung yang merindukan menghirup udara segar.

Pembukaan kembali wisata Setigi konsep new normal ini dilaksanakan dengan cara sederhana dan tetap menerapkan Penegakan Protokol Kesehatan (PPK). Prosesi diawali dengan pemotongan tumpeng, dilanjut pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu.

Prosesi sederhana, namun penuh makna ini disaksikan oleh Muspika lengkap, jajaran Pemdes setempat, dan sejumlah pegiat sosial dan awak media, baik cetak, elektronik, dan online.

"Alhamdulillah, wisata Setigi dibuka lagi dengan konsep new normal. Lebih bersyukur lagi, Setigi juga ditunjuk Bupati untuk mewakili Gresik dalam lomba tingkat Nasional yang mengusung tema inovasi daerah dalam penyiapan dan rencana pelaksanaan 'new normal' yang produktif dan aman Covid-19," ungkap Kades Sekapuk Abdul Halim.

Menurut Abdul Halim, dibukanya kembali wisata Setigi ini merupakan kado rakyat Gresik untuk Indonesia di Era New Normal Life. Terlebih, dengan terpilihnya Setigi dalam lomba tingkat Nasional, Setigi bukan lagi milik warga Sekapuk maupun masyarakat Gresik, melainkan milik rakyat Indonesia.

"Terima kasih atas dukungan Pemkab Gresik, Forpimka Ujungpangkah, seluruh masyarakat dan dulur-dulur pegiat sosial dari Sahabat Kabar Panceng Kita. Terlebih, kepada teman-teman media Gresik yang selama ini turut berjuang mengabarkan berita Setigi," ungkap bapak tiga putri yang dijuluki Begawan Setigi ini.

Sementara Wahyu bersama keluarganya yang hari itu berkunjung ke wisata Setigi mengaku takjub dengan keindahan Setigi. Warga Kedamean Gresik ini juga merasa nyaman dan aman ketika berada di Setigi, karena penerapan Penegakan Protokol Kesehatan (PPK) benar-benar dijalankan dengan baik.

"Luar biasa, selain indah mempesona, di area wisata Setigi benar-benar menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan yang ketat. Sebelum masuk, para pengunjung diwajibkan pakai masker, dicek suhu tubuh, cuci tangan dengan hand sanitizer. Bahkan, ketika di dalam, pengunjung diharuskan jaga jarak dan tidak boleh berkerumun," ujar Wahyu sekeluarga yang begitu menikmati wisata Setigi.

Bismillah, La Haula Wala Quwwata Illah Billah...!!! Waspada oke, takut jangan. Tanamkan kewaspadaan, bukan ketakutan. Sudah saatnya kita harus siap lahir batin menuju tatanan kehidupan baru (New Normal Life). Yakinlah, Allah Maha Baik dan akan menjauhkan kita dari pagebluk corona.

Monggo berkunjung ke Setigi, lur! Dan saksikan betapa Allah yang Maha Indah menciptakan alam ini dengan penuh keindahan-Nya. Ada Pahatan Gerbang Ghoib, Patung Semar, Jembatan Peradaban, Candi Topeng Nusantara, Miniatur Masjid Persia, Air Terjun, Telaga Warna, Nogo Giri Pancoran, Tangga Derajat, Kolam Banyu Gentong, Pemandian Hijabers, dan masih banyak wahana wisata lainnya. Insya Allah, berada di Setigi, imun tubuh kuat, corona tak berani mendekat. Di Setigi, hati kita terhibur, wabah corona bakalan kabur...!!!

Pondok Literasi Bumi Wali

Senin Kliwon, 8 Juni 2020