Maksud ungkapan ini adalah berkaitan dengan tugas pokok guru dalam mendidik, mengajar dan melatih. Tugas seperti ini membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi yang tinggi. Karena itu, jika guru masih sibuk dengan urusannya sendiri, sangat sulit dapat menjalankan tugas pokoknya dengan baik. Ketika bersama dengan murid, guru harus melupakan semua permasalah pribadinya. Mungkin saja di rumah ada permasalahan yang butuh pemikiran ekstra. Namun, sebelum masuk ruang kelas, masalah itu harus disimpan sejenak agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Guru tidak perlu menampakkan semua permasalahan yang sedang dihadapinya. Apalagi sampai murid-muridnya tahu. Kemampuan mengendalikan masalah ini merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru.

Dalam kasus lain, ada sebagian guru yang merasa kurang percaya diri dengan penguasaan materi ajarnya. Dia merasa tidak banyak paham dengan mata pelajaran yang baru saja ditugaskan padanya. Ada juga guru yang masih risau dengan status kepegawaiannya. Yang lain masih sibuk menyiapkan adminsitrasi kepegawaian untuk mengajukan NUPTK, dan masih banyak masalah lainnya.

Guru juga manusia, tapi guru adalah sosok manusia luar biasa. Dia adalah teko yang penuh berisi air, yang akan dituangkan pada gelas-gelas kosong. Maka pastikan teko ini berisi air yang bersih dan menyehatkan. Jadi, sebelum masuk kelas, pastikan guru harus sudah selesai dengan masalahnya sendiri.