Aku Sedang Tak Ingin Menulis
Aku sedang tak ingin menulis. Menulis membuat kisah hidupku terkuak. Menulis membuat jeritan hati terbaca. Menulis membuat siksa batin mekar menodai luka
Aku sedang tidak ingin menulis. Tulisanku seperti ceker ayam. Lampu matahari redup masai. Mataku penuh air beriak hingga seperti rabun ayam.
Aku sedang tidak ingin menulis. Seperempat waktu sehari aku sudah menulis. Ribuan Baris bait soal dan rangkuman penuh tekanan hingga tersisa danurku saja.
Aku sedang tidak ingin menulis. Penat peluh hayati mengumbar di sela sela syaraf neuronku yang hampir tersumbat . Gelora darahku mengalir merayap bagaikan traffic jam duduk berjam-jam seperti orang pesakitan yang menunggu ajal datang di kursi listriknya
Aku sedang tidak ingin menulis. Rasa karsa karya cipta semua sudah tercurah untuk berjilid-jilid buku ajar yang belum separuhnya usai. Riuh suara di kepala yang berbincang tak kasat mata dengan jantung dan lambungku. Begitu riuhnya hingga makanan lezat serasa bubur dapur rumah sakit saja.
Aku sedang tak ingin menulis. Biarkan aku nikmati hening dan waktu terjeda menikmati romantika diam bercumbu bersama alunan napas satu satu dan merasakan dawai angin yang bergetar lembut di kulit nadiku melewati waktu yg sedang kubuang.
Aku sedang tidak ingin menulis. Aku hanya ingin diam. Tanpa kata. Itu saja
Baper. Selasa, 5 Februari 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sebuah tulisan yang sangat indah dan menginspirasi. sukses selalu dan salam kenal bunda
Subhanallah, tulisan terangkai indah dibalut diksi melangit sarat makna. Luar biasa, tak ingin menulis, teruntai kalimat nan memesona dan menggetarkan jiwa. Bund ajari aku dong, bisa seperti ini. Sukses selalu dan barakallah
Dan aku hanya ingin membaca tulisan penuh rasa ini...Selamat rehat Bu Dian..Barakallah...
Bun...ga kebalik. Saya yg hrs byk belajar dari bunda. Makasih bu
Hihihi. Ea! Ea! Ea!
Om Aly...aku padamu...salam alien Ea Ea!
Untaian kata penuh makna bunda. Salam literasi dan salam kenal. Barakallah