Kemilau pagi di sudut biru irama menghentak seakan membentak iringan lagu menari nari seakan tidak ada masalah dan yang salah. Kucumbu aroma aroma kopi itu telah tercampur hingga nama kopi itupun berbeda beda seakan akan berbau barat vanilla , krimilate, three in one, Fresco, mix, capucinno, top, nama yang begitu jauh dengan kopi ciptaan budaya kita , kopi tubruk , kopi tutu, kopi giling, nama kopi itu kini sudah tidak dapat lagi terdengar di masyarakat.

Nama yang meminum kopi itu pun ikut berubah rasanya kurang nikmat jika nama kopi itu berasal dari bahasa Yunani kuno, sedang yang meminumnya Sunda kuno , Ujang, oo, Asep, Agus, Taryadi, edoh, emeh, Icih, enen, seiring berjalanya waktu nama itupun berubah dengan nama yang begitu susah di tulis juga di baca apalagi artinya, seperti alexandria, zimy, chelsea, eizel, Marsey.

Jauh lebih dari itu kini budaya yang sedang dirasuki entah apa yang merasuki budaya seakan lenyap terbunuh perlahan, mungkin akibat minum kopi atau pengaruh nama yang menurutnya keren hingga malu untuk membudayakan budayanya sendiri.

Sungguh miris kulihat dalam sebuah medsos mereka menari dengan begitu gemulai tidak ada yang menyuruh tidak ada yang membayar tetapi mereka mau berjoget dan dilihat banyak orang apalagi berjogetya itu seperti budaya barat wow amazing bikin mata kelilipan.

Semua perubahan itu adalah fakta yang terlihat, yang terdengar bahkan kita sendiri yang mengalaminya hayoooo ngaku.......yang suka minum kopi barat, joget joget tidak dibayar, tidak usah disebut namanya. apapun perubahannya marilah kita menjaga dan melestarikan budaya kita agar tidak tergantikan dengan budaya KW.