SEKILAS PERJALANANKU (Part 2) tantangan hari ke 2 di bulan maret
Menjadi guru itu ternyata menyenangkan dapat berinteraksi dengan siswa memahami mereka menjadikan kita awet muda meskipun usia tak dapat dipungkiri, mengajar sih siapapun bisa tentunya namun mencari metode yang paling tepat untuk mata pelajaran yang menjadi momok itu sungguh butuh extra usaha apalagi materi yang awalnya tingkatan sekolah menengah pertama dg tingkat sekolah atas tentunya butuh perjuangan butuh 3th untuk memahami mendalami apa yang cocok saya berikan ke siswa, melihat mereka lulus dan ke jenjang berikutnya tentu harapan saya dan mereka sendiri namun kami sama-sama sadar bahwa rezeki tak semuanya sama ada yang butuh pengorbanan juga ada yang pasrah menerima nasib mereka namun harapan untuk memperjuangkan hidup yang diberikan sang Khalik tentunya patut diusahakan, dari sekian banyak sekolah yang saya pernah mengajar Alhamdulillah memberikan pengalaman tersendiri namun intinya banyak anak dipelosok daerah yang berharap ada perubahan dengan ber pendidikan juga harapan besar ortu mereka agar kelak tak sama dengan mereka nasibnya, yang menarik saat mengajar dan musim hujan dan pas banget hujannya dipagi hari lalu lalang kendaraan saya lewati berfikir anak didik saya menunggu saya meskipun hujan lebat sesampainya di Sekolah menengah pertama swasta tersebut ternyata siswa pada kosong dikelas alias tak ada yang hadir mmmm....kesal iya sudah lelah-lelah jauh eh tak ada yang masuk tapi lagi- lagi harus maklum adanya mereka dengan pemikiran sederhana sekolah saat hujan guru pasti tak ada nyatanya saya hadir mmm....waktu itu guru baru ditempat tersebut, akhirnya saya pulang setelah itu dengan sedikit perasaan yang gundah gulana berfikir kapan majunya bila hanya karena hujan mereka tak hadir dikelas namun itulah potret kehidupan didaerah tapi seperti saya katakan tadi menjadi guru swasta harus serba maklum meski berkecamuk😅😅, dan keesokannya saya bersyukur tak ada hujan lagi namun masih sanksi apakah siswa hadir nyatanya setelah sampai disekolah benar hadir kemudian saya sampaikan pada siswa "kalian rumah kan dekat sekolah kalau karena hujan lebat pakailah payung untuk menuju sekolah" siswapun menjawab "saya gak punya payung bu, sampai disekolah seragam basah dan hari ini saya pasti tak kan sekolah" mmmmmm....benarlah kudhu maklum ya sudahlah sekarang yang penting ngajar dah pikirku, padahal saat kuliah mau hujan selebat apapun selama itu hujan air saya lalui, meski sampai di kampus basah kuyup juga sambil menggigil menerima materi kuliah tapi saya lalui semuanya ada perbedaan pola pikir yang membuat seseorang tertahan dan kita tak bisa membandingkan proses kita dengan mereka namun memberikan pemahaman berkelanjutan sangat penting agar kelak menjadi insan yang tangguh menghadapi tantangan zaman
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap dik