Pentigraf

Malam Mencekam Kelahiran Kembar Tiga

Aku mengusap peluh didahiku yang mulai mengucur, sementara wajah sang ibu itu terlihat begitu kesakitan. Suasana malam yang ditingkahi hujan dan bunyi guruh menggelegar dilangit hitam semakin menciutkan nyaliku. Kulirik telepon genggamku yang ikut-ikutan sekarat. Sial, aku benar- benar lupa mengisi daya baterainya. Sekarang saat situasi begitu genting seperti ini, aku sadar aku tak bisa memanggil bantuan.

"Baiklah, akan kuhadapi ini sendiri", bisikku dalam hati. Aku tahu ini persalinan pertamanya, jelas dia terlihat bingung dan tak tahu harus bagaimana. "Oke, tenang sayang. Semua akan baik-baik saja. Atur napasmu dan kuatkan hatimu, ini demi keselamatan bayimu", ujarku memberinya semangat. Matanya menatapku dengan sendu, aku tahu dia sedang berjuang mempetaruhkan hidupnya. Aku mulai memakai sarung tangan karet yang memang sudah ku persiapkan karena aku tahu dia akan segera melahirkan bayinya.

Diiringi lenguhan, bayinya lahir. Aku segera membantu memposisikan bayinya. Lega hatiku tak bertahan lama, begitu kulihat bayi kedua muncul. Segera kembali kubantu dia, belum selesai kuposisikan bayi kedua. Ya Tuhan, bayi ketigapun muncul lagi dari jalan lahirnya. Alhamdulillah, Pusyku akhirnya berhasil melahirkan kucing kembar tiga yang mungil.

#tantanganmenulis_gurusiana hr ke-6