Filosofi pendidikan Ki hadjar Dewantara “Semua orang murid, Semua orang Guru dan semua tempat sekolah” bagiku memiliki makna yang baru- baru ini mulai kupahami. Seiring berakhirnya tahun pelajaran 2019/ 2020 membuatku sedikit merefleksi perjalanan proses mendidikku setahun terakhir ini. Sejumlah peserta didik kelas 9 berhasil lulus di “Angkatan Corona” ini memberikan beberapa pelajaran berharga padaku. Yah, aku belajar banyak dari mereka, bintang- bintang kecil itu.

Beberapa nama yang sukses dalam bidang akademik yaitu para juara tentu saja memberiku pelajaran bahwa kerja keras dan ketekunan benar- benar membuahkan hasil yang maksimal, betapa keseriusan mereka mengikuti sesi- sesi pembelajaran, keaktifan mengerjakan tugas, dan tanggung jawab yang tinggi akan ketercapaian kompetensi membuat mereka- mereka ini mendapatkan hasil belajar yang gemilang. Dan yang tak kalah menakjubkan adalah hasil belajar itu pun diikuti terbentuknya karakter- karakter baik yang membanggakan. Tidaklah mengherankan memang, karena mereka memang orang- orang yang memiliki intelegensi yang baik.

Namun beberapa siswa dari “jenis lain” pun tak urung juga memberiku pelajaran hidup, seorang siswa yang selama tiga tahun belajar di tempatku berdinas memberiku pelajaran tentang semangat juang dan kepercayaan diri yang tinggi. Dia yang setiap hari menempuh lebih kurang sepuluh kilometer mengayuh sepeda bututnya, melalui hamparan perkebunan karet, menembus pagi berembun yang dingin atau menantang panasnya siang dengan simbahan keringat. Yah disaat teman- temannya yang lain mengendarai sepeda motor sendiri atau diantar orang tuanya, dia tetap semangat mengayuh sepeda bututnya setiap hari kesekolah. Apakah dia merasa rendah diri disekolah? Sama sekali tidak.

Seorang siswa lain mengajarkan pula pelajaran dalam bentuk lainya, dia yang menyandang penyakit Craniopharyngioma, sebuah penyakit tumor yang berkembang di dekat kalenjar pituatari di bagian dasar tengkorak. . Dia anak yang bertahun- tahun menahan sakit di kepalanya namun selalu terlihat ceria bermain dan belajar dengan teman- temannya. Anak hebat yang penuh semangat. Darinya aku belajar, bahwa semangat dan keikhlasan menerima keadaan adalah dua hal yang sangat bijak yang harus dimiliki setiap insan. Apapun keadaanmu dengan berserah diri dan bersemangat maka Allah SWT akan memberikan yang terbaik untukmu.

Masih banyak lagi pelajaran- pelajaran hidup lain yang mungkin jika diurai satu persatu, tak cukup ruang untuk hal- hal tersebut. Ternyata benar kalimat bijak yang disampaikan oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hadjar Dewantara, “Setiap orang adalah guru, dan setiap tempat adalah sekolah”. Dari sosok- sosok kecil ini, beberapa peserta didikku aku belajar, ditempat dimana aku adalah seorang pengajar.Ternyata semua orang adalah guru. Salam Edukasi dan tetap semangat!

#Tantanganmenulis_gurusiana hr ke-22