Aku adalah seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris, yang berdinas di sebuah sekolah menengah pertama negeri di kota kecil dalam wilayah provinsi Sumatera Selatan.

Meskipun latar belakang pendidikan jurusan Bahasa Inggris, aku mencintai bahasa dan sastra Indonesia. Aku suka bermain- main dengan aksara seperti menulis puisi dan kisah inspiratif. Aku sering menulis puisiku dan biasanya kutulis di facebook, sesekali mengikuti lomba-lomba puisi. Aku juga suka ikut serta dalam pembuatan antologi bersama teman-teman guru dari berbagai daerah di Indonesia, terhitung sudah tiga antologi yang kuikuti sudah dirilis. Dan sekarang aku sedang bermimpi untuk memiliki buku solo

Sejak tahun 2018 aku sudah memiliki akun di gurusiana hanya saja tidak aktif menulis. Dan jarang sekali beraktivitas di blog tersebut. Namun semenjak bergabung di grup Media Guru Indonesia, setiap hari aku rutin berselancar di grup ini, membaca tulisan teman-teman yang hebat. Sekali atau dua kali aku coba memposting puisi karyaku di grup ini, namun kemudian nyaliku menciut.

Yah, aku takut saudara- saudara. Aku tak bernyali untuk mengunggah tulisanku lagi. Beberapa alasan menjadi penyebab ketakutan itu.

Alasan pertama, aku merasa tidak cukup sakti dalam ilmu tulis menulis. Banyak hal yang belum mampu kupelajari dengan baik. Aku menulis hanya semauku saja, tulisan bebas yang mungkin banyak tidak mengindahkan kaidah- kaidah.

Alasan yang kedua, aku merasa tidak sekreatif teman- teman hebat yang menulis di Media Guru Indonesia. Setiap hari, mulutku terlongo lebar ketika membaca tulisan mereka yang sarat dengan ilmu dan ide, tema, dan alur cerita yang menakjubkan yang menuai ribuan like dan komen. Hal tersebut membuatku berpikir, mungkin tulisanku nanti hanyalah tulisan receh yang unfaedah.

Karena dua hal tersebut, maka aku hanya membaca, menyukai atau kadang-kadang berkomentar sedikt ditulisan mereka yang hebat. Lama kelamaan jiwa ku pun meronta, setiap hari aku melihat postingan piagam biru dan silver berseliweran di beranda MGI. Ada apa denganku? Kenapa aku tidak bisa seperti mereka yang luar biasa itu?

Akhirnya saudara-saudara, dengan mengumpulkan segenap keberanian mulai hari ini kuberanikan diri menulis dan mengikuti tantangan menulis Gurusiana. Mohon supportnya yah teman- teman hebat!!!

#Tantanganmenulis_Gurusiana Hari ke-1