Dunia Public Speaking sudah lama menarik perhatian saya. Sejak di bangku kuliah, saya sudah dibiasakan dengan perkuliahan yang menuntut saya untuk berbicara di depan umum. Sehingga dengan demikian, tidak sedikit pada rak buku saya terdapat buku-buku yang bercerita tentang bagaikan menjadi pembicara yang baik ketika di depan umum. Akan tetapi walaupun begitu, saya masih terus belajar untuk mengasah kemampuan saya dalam berbicara di depan umum.

Salah satu buku yang ada pada rak buku saya tentang berbicara ini adalah buku yang berjudul “Bicaralah Yang Baik, Atau Diamlah” yang merupakan karangan dari Iqro’ Al-Firdaus. Di dalam buku ini telah dijabarkan bagaimana seharusnya kita dalam berbicara, baik berbicara antar orang per orang maupun berbicara di depan umum berupa sebuah forum.

Berbicara di depan umum, memang sebuah kemampuan yang tidak semua orang memilikinya baik sebagai presenter, narasumber, atau berpidato. Tidak semua orang terlahir dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebagian dari mereka sering dilanda demam panggung ketika menjadi pusat perhatian dalam suatu forum.

Demam panggung memang bisa melanda siapa saja. Tak hanya seorang public speaker, karyawan biasa yang pada suatu ketika harus mengajukan pendapat dalam ruang rapat sekali pun bisa terserang demam panggung.

Salah satu efek dari adanya demam panggung ini adalah ketika seseorang akan menyuarakan pendapatnya maka tiba-tiba hilang seluruh keberanian dan kata-kata yang sudah disusun rapi untuk disampaikan. Sehingga bicara pun menjadi tidak fokus dan terkesan tidak berujung pangkal dengan apa yang akan disampaikan.

Kemungkinan lain dari adanya demam panggung ini adalah membuat audien bosan dan tidak menghargai pembicaraan anda. Anda pun semakin tidak didengarkan. Bahkan, bisa ditinggal pergi oleh audien yang awalnya sudah siap mendengarkan penjelasan anda.

Berbicara atau mengutarakan pendapat dalam suatu forum atau diskusi perlu persiapan. Ini bertujuan agar anda tidak gugup. Persiapan bisa berupa materi yang akan disampaikan maupun pengetahuan seputar cara berbicara di depan umum.

Untuk itu, berikut ada tips yang bisa dilakukan agar percaya diri anda tumbuh dan gaya bicara anda disukai ketika berbicara di depan umum :

1. Menjaga Tempo Berbicara

Menjaga Tempo atau Kecepatan dalam berbicara agara tetap moderat. Karena jika terlalu cepat dalam berbicara akan membuat audien tidak mengerti dengan apa yang anda bicarakan. Sedangkan jika terlalu lambat akan membuat audien bosan ketika mendengarkannya.

2. Menjaga Tinggi-Rendahnya Suara

Jangan meninggikan suara agar tidak menganggu audien, tetapi juga jangan terlalu lemah sehingga tidak terdengar dengan jelas. Sebisa mungkin, kita perlu mengatur intonasi dalam berbicara artinya kita harus bisa menentukan kapan harus keras, kapan harus datar dan kapan harus rendah suaranya.

3. Mengembangkan Bahasa

Luangkan waktu banyak membaca untuk meningkatkan kosakata bahasa anda. Jika anda kaya akan kosatakata maka juga akan meningkatkan kelancaran dalam berbicara.

4. Menggunakan Diafragma

Berbicaralah melalui diafragma (rongga dada). Ini akan member anda resonansi suara dan proyeksi. Karena suara yang dihasilkan dari pernapasan diafragma akan terdengar lebih bertenaga, bulat, terdengar jelas dank eras tanpa harus berteriak.

5. Memelihara Kontak Mata

Saat anda memaparkan pemikiran, sebaiknya dilakukan dengan tetap memelihara kontak mata dengan semua lawan bicara anda. Ini akan membuat anda tak kehilangan fokus saat berbicara di depan umum

6. Vitalitas Kelincahan (Vitalitas)

Dalam berbicara, kelincahan sangat penting untuk diperhatikan agar tampak dinamis dan penuh semangat. Anda harus selalu ceria. Jangan lemas, jangan lunglai, agar tidak terkesan kurang mood, juga jangan judes.

7. Berdiri Dengan Tegak

Tetap berdiri dengan tegak setiap kali kita dapat kesempatan sebagai pembicara di depan umum, jangan biarkan tangan anda bersembunyi di dalam saku celana anda.

8. Jangan Terlalu Banyak Gerak atau Terlalu Diam

Seimbangkan gerak anda ketika sedang berbicara di depan umum, jangan terlalu overacting dan juga jangan terlalu pasif. Akan tetapi buatlah interaksi gerakan yang menyenangkan.

9. Membuang Beberapa “Penyakit Kata” Dalam Berbicara

Kebiasaan mengatakan “Eee..”, “Apa itu”, atau “Anu” sebaiknya mulai dihilangkan ketika berbicara di depan umum. Karena itu hanya akan membuat akan terlihat tidak percaya diri.

10. Tidak Berbelit-belit

Dalam berbicara usahakanlah tidak berputar-putar atau langsung saja pada poin yang dimaksud. Karena ketika anda terlalu berbelit-belit dalam berbicara maka itu akan menyita waktu orang lain.

Demikianlah 10 tips yang sekiranya bisa dijadikan sebagai ilmu bagi anda ketika berbicara di depan umum agar apa yang anda sampaikan menjadi menarik bagi audien dan tidak membosankan bagi audien yang mendengarkan. Selamat mencoba, semoga sukses menjadi pembicara di depan umum.