Terhenti
Langkah kaki terhenti
Bukan tak bisa melangkah
Namun, Seolah terhambat batuan tajam yang tak tampak
Hening dalam diam, memilih tak bersuara
Walau tau waktu kan berputar
Namun, jeritan bisu tak dapat terelakkan
Sikap yang tak dapat dipilih
Berjalan bagai air mengalir sesuai arus
Kian kemari terhempas bebatuan besar
Kelok tak bisa dielakkan
Masuknya bagai boomerang yang datang
Tak banyak memberi sinar kedamaian
Mengkeruhkan air yang jernih
Meriakkan tepian yang tenang
Tapi semua ada akhirnya
Tempat ku kembali kepada-Mu
Tak ada yang abadi disini
Muaro, 26 Januari 2022
Penulis : Dini Oktorina
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
salam literasi, sepakat tak ada yg abadi di dunia ini....