Cermin
CERMIN
Saat kita berhias yang dicari adalah cermin.
Saat menyisir rambut atau saat berpergian pun kita selalu mencari cermin.
Cermin selalu menurut, dia ibarat kembaran kita. Wujud nyata diri kita.
Kita tersenyum dia pun tersenyum
Kita menoleh dia pun ikut menoleh.
Tapi saat kita merasa benar, saat kita tinggi hati, saat kita merendahkan orang lain mampukah kita mencari cermin untuk berkaca?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren bun. salam literasi
Terima kasih bunda. Salam literasi
Jadi ingat peribahasa lama : Buruk muka cermin dibelah. Keren idenya. Terus menulis agar menjadi pusaka abadi.