Dinni Ariani

A grateful wife (Insya ALLAH), A Mother of 3 kids, An English Teacher in SMPN 15 Sukabumi, a Learner. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kamu Hebat, Qina!
Qina baca Puisi di acara Hari Guru

Kamu Hebat, Qina!

“Qina menghilang, tak ada di ruang ujian!” Demikian kabar tersiar di grup WA sekolah suatu hari di Bulan Desember 2018. Di menit-menit awal saat Penilaian Akhir Semester  berlangsung, biasanya pesan-pesan yang hadir adalah seputar kekurangan lembar soal, LJK, dan sejenisnya, bukan kehilangan orang yang jelas-jelas sedari pagi nampak ada di sekolah. Bel masuk sudah berbunyi 15 menit lalu, tapi dimana Qina?

Rizqina, indah namanya seindah kesan yang kami dapat tentang dirinya. Mendaftar di sekolah kami melalui jalur siswa berkebutuhan khusus, saat ini dia memasuki tahun ketiga di SMP kami. Dua tahun lalu, dia hadir menampakkan sosok kaku, sedikit keras kepala, dan seringkali tak mau diajak berbicara. Hanya keinginannya yang boleh didengar dan dituruti. Saat tak ingin berada di kelas, ia memilih perpustakaan  sebagai tempat berlabuh. Beruntungnya Qina karena saat itu memiliki sosok Wali Kelas penyayang dan penuh perhatian yang juga bertugas sebagai Kepala Perpustakaan sekolah kami. Bu Aprini namanya, beliau telaten mendampingi Qina, menggunakan apa yang ada disana sebagai media belajar. Ada buku-buku Bahasa Inggris bergambar, yang pernah dipakai Bu Reni, Konselor BK kami untuk membimbing Farhan (salah satu alumni yang juga ABK),  beberapa alat peraga berhitung, seperangkat kartu edukasi beraneka warna, dan buku-buku cerita dengan gambar meriah juga tersedia disana.          

Ada satu hal yang menyentuh hati kami: Qina sangat menyukai ibadah sholat. Fitrah ketuhanannya benar-benar tumbuh subur. Di acara perkemahan siswa baru saat ia duduk di kelas 7, kami takjub mendengar suara merdu Adzan yang ia kumandangkan, melihatnya berdiri di shaf terdepan, dan melaksanakan sholat dengan tertib. Dan kebiasaan baik itu terus kami saksikan hingga hari ini. Setiap Selasa hingga Jum’at, para siswa sekolah kami mengawali hari dengan sholat Dhuha di lapangan. Hampir seribu siswa berkumpul disana, lalu rangkaian do’a, sholawat serta bacaan al Qur’an pun mengalir memenuhi langit pagi. Indah. Meski beberapa siswa kadang masih cuek, asyik mengobrol dan bahkan bercanda saat sholat. Tapi tidak dengan Qina. Ia selalu tertib, ia nampak sungguh larut dalam setiap rukuk, sujud dan do’a-do’anya selepas sholat.

Qina tidak suka bercanda, ia tak tersentuh humor. Hambatan yang ada pada dirinya membuat ia tak terkoneksi dengan kata-kata canda. Pun sikap, ia selalu menampakkan raut muka lurus serius. Ia akan sangat terganggu dan peka dengan bantahan. Ia tak suka dibantah. Misalkan, saat ia menegur teman sekelasnya yang berkata kasar, lalu temannya itu menjawab sekenanya, maka Qina akan marah. Ia teguh memegang standar sikap dan perilaku yang ideal, termasuk cara berpakaian serta berpenampilan. Misalnya, ia akan menegur lalu menyampaikan kepada guru-guru tentang teman-teman perempuannya yang berjilbab tanpa ciput “jilbab poni” alias jipon, berjilbab dengan rambut yang berebutan keluar dari sela-sela jilbabnya. 

Setiap hari saat jam istirahat, Qina berjalan di antara lorong-lorong kelas, memasuki tiap ruangan dari ujung ke ujung, ia amati sekelilingnya, lalu akan mengatakan kepada guru tentang apapun yang ia anggap salah dari perilaku teman-temannya. Bahwa ada yang buang sampah sembarangan, ada siswa dan siswi yang duduk berduaan, ada yang berantakan cara berpakaiannya, ada juga yang bermain handphone. Eits, apa pula ini. Sejak awal semester ini, siswa tidak diperkenankan membawa handphone ke kelas, mereka harus menitipkan HP kepada wali kelas sebelum jam pelajaran dimulai, dan boleh mengambilnya saat jam pulang. Qina tak mengenal kosakata berdusta, biasanya apa yang ia katakan memang nyata adanya. Laporan selayang pandang dari Qina yang kami terima setiap hari, dalam beberapa kejadian menjadi informasi berharga untuk ditindaklanjuti. Apakah Qina berlaku sebagai seorang pengadu? Ah tidak, ia adalah pengamat yang kritis dan konsisten bicara apa adanya.

“Ibu Dinni, Ibu…, aku mau bicara,” ia berbicara dari depan pintu kelas tempat saya sedang mengajar. Dia lalu mendekat, berbisik hati-hati, “itu anak-anak kelas Ibu, si A… nonton video porno.” Ia menyebut satu nama anak perempuan yang saya walikelasi. Dan Qina pun cepat-cepat beristighfar saat kata-kata “video porno” saya sebut ulang. Ia menggeleng-gelengkan kepala pertanda tak suka kata yang ia anggap tabu itu saya sebut tanpa berbisik di depan siswa-siswa lain. 

Pernah suatu hari kami mengundang seluruh orang tua siswa /kelas 9 untuk mengikuti acara taushiyah dan do’a bersama menjelang UN?USBN. Saat itu, para tamu mendapatkan sekotak kue. Di akhir acara, saat yang lain bersiap pulang terlihat Qina masih berada di lokasi, asyik menyapu dan mengambil sampah yang bertebaran dimana-mana. Tak ada yang menyuruh, sungguh ia tergerak dengan hati tulus spontan beraksi tanpa basa basi.

Sudah lebih dari 30 menit. Dimana Qina? Ping! Sebaris pesan masuk di grup, dari Bu Neng Rin, Guru Bahasa Indonesia, “Qina sudah ditemukan, ada di masjid sedang bersih-bersih, sudah diarahkan untuk segera ke kelas, otw”. Ah, semua lega, sekaligus bangga. Kamu memang hebat, Qina! 

Sukabumi, Januari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, terima kasih Bu

11 Jan
Balas

Masyaallah, Wina anak salih luar biasa. Sukses selalu dan barakallahu fiik

11 Jan
Balas

Alhamdulillah, anak istimewa Bun Wafiiki barakallah

11 Jan

Bagus bu, alur ceritanya.

11 Jan
Balas

Alhamdulillaah, terima kasih Bu

11 Jan



search

New Post