(15-08-2018)

Ketika aku pernah menyukai seseorang yang menurutku begitu tepat untuk ku jadikan imam di kehidupanku kelak. Aku menyukainya bukan karena dia berparas tampan dan memiliki harta yang berlimpah. Bagiku dia hanyalah sosok pria sederhana yang penuh dengan cita-cita yang luar biasa. Aku tertarik bukan karena apa-apa, Aku tertarik padanya karena dalam hatiku tertanam bahwa aku ingin memiliki imam yang mampu membimbingku, bukan hanya mampu mencukupiku. Aku tidak pernah melakukan banyak hal untuk dapat menarik perhatiaanya padaku, seperti berdandan yang berelebihan, tampil sesempurna mungkin dihadapannya dan apalagi belagak jaim ketika bertemu dengannya. Aku hanya melakukan satu hal yaitu mendo'akannya dalam setiap sujudku, yaa.. aku melibatkan Allah tentang rasaku, karena Aku tahu bahwa pilihannya lah yang sangat tepat untuk menjadi imamku kelak, sehingga aku dapat mengntrol rasaku agar aku tidak berlebihan dalam menyukai. Karena ketika kita melibatkan Allah dalam berbagai hal, kita tidak akan pernah merasakan kecewa dan akhirnya malah menyalahkannya karena rasa kecewa.