Sosok guru sangat identik dengan keteladanan. Ketika guru bertutur kata, bertindak, bersikap, semua murid akan merekam. Murid ibarat kaset, cd, kamera, yang akan merekam semuanya.

Jaman dulu, murid bisa merekam semuanya. Murid jaman dulu bisa konsentrasi mendengar, menjawab, menerima, semua yang disampaikan oleh guru tanpa halangan. Murid-murid sangat hormat dan taat pada guru.

Jaman sekarang ? Apakah bisa seperti dulu. Jawabnya tidak. Jaman sudah berubah. Sekarang abad 21. Era Digital, semua serba otomatis. Tenaga manusia digantikan oleh komputer, internet.

Guru-guru generasi X yang terlahir antara tahun 1961-1980. Generasi yang terlahir pada masa-masa adanya gejolak dan transisi serta menyaksikan berbagai konflik global, seperti perang dingin, jatuhnya tembok Berlin, dll. Mulai mengenal komputer, sehingga generasi ini mulai berpikir secara inovatif untuk mempermudah kehidupan manusia.

Guru generasi X harus mendidik dan mengajar generasi Z dan Alpa. Siapakah generasi Z itu. Mereka yang terlahir antara tahun 1995-2010. Generasi ini peralihan dari generasi Y, dimana teknologi berkembang pola pikir mereka cenderung serba ingin instan. Usia mereka menginjak remaja. Kehidupan mereka cenderung bergantung pada teknologi, mementingkan popularitas dari media sosial yang digunakan.

Sedangkan generasi Alpha, mereka yang terlahir antara tahun 2010 sampai sekarang. Mereka sudah familiar sekali dengan dunia gadged. Kehidupan mereka tidak bisa lepas dari dunia internet. Internet sudah menguasai mereka.

Sekarang, bagaimana sikap kita, sebagai guru yang terlahir dari generasi Z atau Y. Sanggupkah ? Atau mengajar dengan cara dan jaman mereka...?

Tentu saja tidak. Sebagai guru wajib dan harus mengajarkan budi pekerti, akhlak yang luhur kepada murid-muridnya. Memang betul, sebuah pernyataan yang mengatakan, bahwa guru atau kita harus mendidik anak-anak kita sesuai dengan jamannya. Betul, sesuai dengan jamannya.

Maka, apa yang harus kita lakukan? Sebagai guru yang profesional, cerdas, berkarakter kuat. Guru Harus berubah, berubah mengikuti jaman yang serba digital. Kita para guru harus mampu dan menguasai teknologi yang serba digital dan otomatis. Murid-murid yang membawa dan menggunakan Gadged (HP, ANDROID) jangan dilarang. Tapi, dimaksimalkan pemakaiannya. Gadged mereka kita maksimalkan, untuk mendukung pembelajaran.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru adalah diadakannya diklat pemanfaatan media Office 365 untuk pembelajaran abad 21. Hal ini sangat relevan dengan perkembangan jaman era digital. Guru menguasai teknologi, untuk mendukung pembelajaran. Anak-anak generasi Z akan sangat mudah menguasai dan lebih cepat dibandingkan gurunya. Anak-anak akan bersemangat belajar, karena mereka merasa bahwa kegemarannya tidak diusik.

Hal ini adalah tantangan guru era digital. Guru dituntut menguasai teknologi, melek teknologi. Mau tidak mau harus mau. Suka tidak suka harus menyukai. Guru sekarang harus berusaha keras menyiapkan generasi Z dan A menghadapi zaman mereka. Murid-murid harus menguasai teknologi, karena kalau tidak akan ditinggalkan.

Guru harus berubah, guru harus menguasai IT. Guru Harus lebih cerdas dari muridnya.

Karena guru harus menyiapkan murid-muridnya menghadapi jamannya. Berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi, kerja sama tim, harus dikuasai seorang murid.

Guru adalah garda terdepan suksesnya sebuah generasi. Guru adalah pencetak generasi yang cerdas dan berkarakter kuat., beriman , bertaqwa.

Generasi Z dan A yang dididik oleh guru-guru generasi X, akan menjadi generasi yang hebat, apabila gurunya mau berubah. Bila tidak berubah, maka yang terjadi, guru-guru akan kecewa dan merasa tidak diperhatikan. Karena murid-muridnya sibuk dengan Gadged mereka. Mereka tidak peduli dan cenderung apatis, acuh tak acuh.

Mari BERUBAH, menjadi guru yang melek teknologi, menguasai IT, tidak jadul dan ketinggalan jaman.

Selamat buat ciri-ciri yang mengabdikan dan mendedikasikan dirinya untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

#Generasi Sukses

#Generasi masa Depan.

#Salam Sukses buat GURU Indonesia