Tantangan #Day 2

Tulisan ini sebenarnya rahasia, hanya perlu dibaca dan diketahui oleh para suami. Namun jika ternyata emak-emak ikut membaca, ya mau gimana lagi.....

Dalam Islam, posisi istri adalah sebagai ummun, robbatul bait, dan kehormatan yang harus dijaga. Ummun maksudnya sebagai ibu bagi anak-anaknya. Sang istri memiliki kewajiban penuh untuk merawat, mengurus, dan mendidik anak-anaknya. Bahkan dalam literasi kita menemukan ungkapan, ibu itu sebagai madrasatul uula, tempat pendidikan pertama dan utama.

Robbatul bait, maksudnya sebagai pengurus rumah tangga. Sang istri memiliki kewajiban menjaga amanat harta dari suaminya, ketika suaminya ada dan juga ketika tak ada.

Dan terakhir, istri adalah kehormatan yang harus dijaga. Dijaga oleh siapa? Oleh dirinya sendiri dan juga oleh suaminya. Dalam Al-Qur'an Allah menegaskan, bahwa suami adalah pakaian bagi istrinya, begitu juga sebaliknya, istri adalah pakaian bagi suaminya. Pakaian bisa diartikan kehormatan.

Nah, tugas suami adalah bekerja mencari nafkah. Nafkah di sini berupa nafkah lahir, yakni terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Istri tidak wajib bekerja. Bekerja mencari nafkah adalah kewajiban suami.

Untuk urusan pekerjaan rumah, suami memiliki kewajiban mengangkat pembantu untuk membantu pekerjaan istrinya, menurut kemampuan yang patut.

Seiring kebutuhan pangan, sandang, dan papannya terpenuhi, suami pun memiliki kewajiban yang lain, yakni mencurahkan kasih sayang kepada istri dan anak-anaknya. Kebutuhan istri bukan hanya sekedar uang, tapi juga kasih sayang.

Uswah kita, Nabi Muhammad SAW, memberikan contoh luar biasa. Dalam posisinya sebagai pemimpin besar, beliau masih sempat membantu istrinya di rumah, mencuci, bahkan sampai menjahit pakaiannya sendiri.

Di saat lain, beliaupun sangat menyayangi istrinya. Bercanda, travelling bersama, dan makan bersama. Menyuapi sang istri, bahkkan menjilati jari istri seusai makan. Luar biasa.

Jadi, wahai para suami, berilah istrimu uang dan kasih sayang!