Pertengahan bulan Juni ini genap sudah lima bulan hubungan Reyhan dan Jihan terjalin. Berseminya cinta mereka di tengah pendemi tidak menjadi rintangan untuk berbagi kasih dan sayang. Selalu ada cara untuk melepaskan rindu ingin bertemu. Disaat PSBB sudah ditiadakan dan new normal diberlakukan sepasang merpati yang sedang kasmaran ini menyambutnya dengan suka cita. Pulau Mandeh adalah pilihan mereka berdua untuk saling menguntai janji.

"Kita berhenti di sini saja ya Ji", ucap Reyhan sambil memperlambat jalan motornya. "Ya, boleh", jawab Jihan manja. Berdua mereka mencari tempat yang santai dan nyaman untuk istirahat. Sebuah batu besar yang menghadap kelaut jadi pilihan mereka. Pohon rindang jadi saksi atas segala kata yang terucap. Tapi tak tau. Hanya kata ya, hmm, hah, oo, dan kembali lagi ke ya, hmm, oo yang keluar dari mulut Reyhan dan Jihan. Sesekali terlihat anggukan kepala mereka berdua tanda seruju. Ada apa dengan mereka?. Hanya mereka berdua yang tahu. Mau ditanya kepada siapa. Apakah rumput yang bergoyang bisa menjawab.

Merasa suasana tidak begitu romantis, Reyhan mengajak Jihan untuk melanjutkan perjalanan cintanya yang masih penuh keraguan. Masing-masing masih belum mampu untuk berkemistri. Dialog yang terjadi secara virtual karena pendemi belum mampu mendekatkan hati mereka dikala bertemu muka. Biasalah, kan masih pedekate. Semoga kapal cinta mereka mampu berlabuh tanpa badai yang menghadang.