DR. Dra. Desmi Irianti, M.Pd

Menulis sebenarnya adalah keinginan yang telah lama ada didalam hati. Tapi, entah karena apa, akhirnya keinginan ini hilang di telan waktu. Setelah mengikuti MW...

Selengkapnya
Navigasi Web
Selamat Jalan Biyai

Selamat Jalan Biyai

Tengah malam di saat aku tersentak dari tidur tanganku meraba letak handphone untuk di buka. Hal ini sering aku lakukan untuk mendapatkan informasi penting dari mana saja. Setelah itu aku tahajud. Tetapi berbeda dengan hari itu. Mataku tajam melihat ke sebuah informasi yang aku baca. Sebuah berita duka yang sangat mengejutkanku. Antara percaya atau tidak, aku ulangi dan ulangi lagi membacanya. Aku coba berpindah ke grup lain yang ku duga pasti ada berita yang sama. Ternyata benar. Aku lirik jam menunjukan jam 3.40 menit. Aku coba untuk membagi berita tersebut ke beberapa grup yang butuh berita ini. Alhamdulillah ada tanggapan dari anggota yang lain. Aku sedikit merasa tenang dan berguman "Innalillahiwainnailahirojiun". Semoga Biyai tenang di alam sana.

Biyai begitu kenalan dekat memanggil beliau. Beliau terlihat bahagia dengan sapaan itu. Ini menandakan beliau nyaman dipanggil begitu. Tetapi aku lebih sering memanggil beliau dengan sapaan ibu. Beliau juga senang. Aku kenal dekat dengan beliau sekitar enam tahun yang lalu. Media Writting Camp 2017 mempertemukan aku dan beliau di Bukittinggi. Berlanjut dengan keberangkatan kami ke Jakarta tahun 2018 untuk kegiatan Hari Guru Nasional. Kami semakin dekat dan akrab. Kemudian, pertemuan selanjutnya terjadi pada kegiatan kepengawasan. Ya, kami sama-sama pengawas sekolah. Bu Rawasah-ini nama asli beliau- adalah pengawas pada tingkat satuan pendidikan SMA, sementara aku untuk SMK. Walau berbeda sekolah kami sering berbincang tentang apa saja. Terutama tentang menulis.

Bu Rawasah semasih hidup adalah seorang yang ulet. Dalam kerangka tubuh yang kecil mungil gerakan beliau sangat lincah. Dalam kurun waktu tiga tahun beliau telah menulis banyak buku. Beliau memiliki semangat yang luar biasa dalam menggiatkan literasi di daerah tempat beliau bertugas. Kabupaten Agam adalah wilayah kerja beliau sebagai pengawas sekolah. Bu Rawasah sangat disiplin dalam menjalankan pekerjaan. Tentu saja sekolah binaan beliau sangat merasa kehilangan dengan kepergian ini. Semoga saja apa yang sudah beliau berikan pada dunia pendidikan menjadi amal jariah di sisi Allah SWT. Aamin. Ya Allah terimalah bu Rawasah. Ampunkan segala dosa beliau. Masukan beliau ke sorgaMu. Berikan kesabaran dan keikhlasan bagi keluarga yang ditinggalkankan. Hanya doa yang bisa aku kirimkan untukmu. Selamat Jalan Biyai. Cepat atau lambat aku pasti akan menyusulmu. In syha allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post