Malang tak dapat ditolak. Mujur tak dapat diraih. Pepatah ini tidak bisa diabaikan. Sebagai umat islam yang mayakini bahwa pertemuan, maut, rizki, dan jodoh ada di tangan Allah harus paham dengan pepatah tersebut. Hari ini, adalah hari ketiga pesawat Sriwijaya dinyatakan hilang. Lima dari sekian banyaknya korban Sriwijaya Air adalah warga Sumatera Barat. Mereka berasal dari tiga kabupaten. Tiga orang korban berasal dari kabupaten Tanah Datar. Satu orang berasal dari kabupaten Pesisir Selatan dan satu lagi dari Kota Padang. Pada awal keberangkatan sudah pasti mereka tidak merasakan ada sesuatu yang ganjil dalam perjalanan mereka. Semua menikmati rencana yang telah mereka siapkan beberapa hari kebelakang. Pamit dengan keluarga. Menyiapkan oleh-oleh. Atau menelpon sanak keluarga yang akan mereka kunjungi esok harinya. Semua sudah membayangkan kalau perjalanan yang akan mereka tempuh akan menyenangkan. Namun Allah berkata lain. Cuaca yang tidak begitu bersahabat menghadang penerbangan yang membawa mereka ke tempat tujuan. Badai ekstrim membuat pesawat kehilangan kendali. Apa yang dilakukan oleh pilot dan para kru?. Adakah mereka panik. Berdoa. Cemas. Atau mengajak penumpang untuk berdoa. Entahlah. Yang pasti bandara kehilangan kontak dengan mereka. Dan Allah masih sayang. Dalam hitungan jam semua diperlihatkan melalui tanda-tanda. Kepingan pesawat yang ditemukan menunjukan bahwa semua sudah dipanggil oleh yang memiliki. Innalilahiwainnailaihirojiun. Semoga semua penumpang Sriwijaya Air husnul khotimah. Dimudahkan jalannya menuju sorganya Allah. Aamiin.