Dra. Diah Listyorini

Mengajar di SMPN 2 Katapang, Kab. Bandung. Alumni MG kelas WJLRC Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Driver Ojek Online

Driver Ojek Online

Sabtu, 11 Aguatus 2018.

Pagi itu aku akan menghadiri acara seminar dan pelatihan menulis esai di salah satu gedung yang terletak di tengah kota Bandung. Aku tidak mengendarai kendaraan sendiri karena berbagai pertimbangan, di antaranya titik-titk kemacetan yang sulit diprediksi. Aku memutuskan menggunakan jasa ojek online. Selain praktis dan mudah, sarana angkutan ini pun kurasakan lebih nyaman dibandingkan bila berkendara sendiri.

Setelah mendapat ojek dari aplikasi handphoneku, komunikasi singkat pun terjadi antara aku dengan sang pengendara. Kami menyepakati bahwa ia akan mengisi bensin dahulu sambil mengantarkan aku ke tempat tujuan. Aku pun mengiyakan karena menurutku hal ini tidak mengganggu aktivitasku. Komunikasi singkat melalui aplikasi HP-ku pun selesai dan aku menunggu di titik penjemputan sesuai data yang aku isi di aplikasi ojek online tersebut. Tak lupa kusebutkan juga ciri-ciri pakaianku untuk memudahkan pengendara itu mengenaliku. Apalagi, tempat aku menunggu adalah toserba yang cukup ramai.

Tak sampai lima menit, terdengar seseorang menyapa dengan ramah sambil menyebutkan namaku. Seorang lelaki berbadan tegap dan tinggi besar mengenakan jaket khas ojek online mengulurkan tangannya mengajakku bersalaman. Kubalas sapa dan kami bersalaman. Sambil sedikit membungkukkan badannya, ia tersenyum dan berkata, “Bu Diah, apa kabar?” Kubalas pertanyaannya dengan senyum dan sedikit keheranan. “Bu Diah, guru Bahasa Indonesia, kan? Masih ingat saya, Bu?” lanjutnya. Kuperhatikan pengendara ini, tapi aku tetap masih belum ingat siapa dia.

“Saya Tatang Sopandi, Bu. Saya murid ibu, lulus tahun 2001,” ucapnya menjawab kebingunganku. Ia menyebutkan nama kepala sekolah dan nama-nama guru yang dulu mengajarnya. Aku pun mengiyakan, tetapi ini belum membantu memulihkan ingatanku akan sosok pengendara ini. Aku pun menjelaskan bahwa 17 tahun bukanlah waktu yang singkat. Kurun waktu sepanjang itu, tentunya banyak siswa-siswaku yang telah lulus dengan berbagai ciri, karakter, dan catatan prestasinya. Aku ucapkan terima kasih padanya karena telah menyapa dan mengingatku sebagai orang yang pernah membimbingnya di sekolah. Kami pun segera melaju ke tempat tujuan. Saat melewati SPBU, kembali ia meminta izin mengisi bensin untuk motornya. Perjalanan pun kami lanjutkan.

Kira-kira empat puluh menit kemudian, sampailah kami ke tempat tujuan. Dengan sikap yang sopan dan ramah, ia turun dari motornya. Kami berbincang sejenak. “Bu, maaf, mungkin saya membuat ibu bingung ya. Memang betul saya dulu murid ibu. Hanya saya dulu tidak punya prestasi apa-apa, Bu. Saya biasa-biasa saja. Jadi, mungkin ibu tidak ingat siapa saya,” ceritanya untuk meyakinkanku. Dengan senyum, kudengarkan sambil berusaha mengingat kembali 17 tahun yang lalu. “Ibu pernah menulis di papan tulis waktu anak-anak tidak mengerjakan PR, tidak ada yang bisa dikerjakan oleh orang-orang yang malas. ”“Saya tidak malas, tapi saya sulit berprestasi,” lanjutnya.

“Mas, prestasimu ... ya sekarang ini. Kalau tadi ibu tidak ditegur, ibu tidak akan pernah tahu, siapa yang baru saja mengantar ibu. Terima kasih sudah menyapa dan mengingatkan kembali 17 tahun yang lalu,” jawabku sambil menyerahkan beberapa lembar rupiah sebagai pengganti jasanya. Ia berpamitan dan aku pun melangkah ke tempat seminar.

Hari ini aku bahagia dan bersyukur bertemu dengan mantan peserta didikku. Apakah aku termasuk guru motivator yang menginspirasi ?? Biarlah siswa-siswaku yang menilai dan memaknainya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

motivator pisan bu Diah,....Siswa selalu mengingat pada gurunya, apalagi kalau guru tersebut idolanya.

13 Aug
Balas

Alhamdulillah, bu Iis. Ngak nyangka jg ketemu mantan siswa stlh 17 thn. Semuanya sdh berubah. Tp dia msh inget.

13 Aug



search

New Post