Dra. Diah Listyorini

Mengajar di SMPN 2 Katapang, Kab. Bandung. Alumni MG kelas WJLRC Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengadopsi OCD

Mengadopsi OCD

Seperti biasa hari ini pukul 06.30 para siswa berkumpul dan berbaris rapi di halaman sekolah. Jika hari-hari biasa kegiatan diisi dengan menyanyikan lagu nasional, hafalan surat-surat pendek Al Quran, dilanjutkan dengan membaca buku selain buku pelajaran selama 10 menit, dan dua atau tiga orang siswa tampil menyampaikan review buku yang telah selesai dibacanya. Pembimbing pembiasaan mengulas hasil review siswa, jika diperlukan ada juga tambahan informasi yang berhubungan pembelajaran, dan terakhir membaca doa akan berlajar sebelum kembali masuk kelas dan melaksanakan KBM. Ternyata ada yang berbeda dengan kegiatan di pagi hari sebelum belajar saat ini. Apa yang berbeda??

Selasa, 29 Januari 2019, kegiatan pembiasaan diisi kegiatan yang agak berbeda. Kegiatan pagi ini mengusung tema sarapan sehat untuk kebersamaan. Seluruh siswa diminta membawa bekal sarapan dari rumah untuk dimakan bersama di lapangan. Suasana pagi ini begitu cerah mengiringi wajah-wajah ceria para siswa. Pukul 06.30 bel berbunyi dan para siswa berkumpul dan berbaris rapi di lapangan. Kegiatan pertama diisi dengan membaca ayat suci Al Quran dan dilanjutkan dengan tsausiah singkat dari Pak Haji Dadang. Selanjutnya siswa duduk berhadap-hadapan, membaca doa sebelum makan, dan mulai sarapan bersama. Kegiatan diakhiri dengan doa setelah makan kemudian siswa merapikan barisannya kembali dan masuk kelas dengan tertib.

Kami mengadopsi kegiatan pembiasaan hari ini dari kegiatan outdoor classroom day (OCD) yang pernah dilaksanakan pada semester ganjil kemarin. Dari kegiatan kali ini diharapkan siswa dapat memetik hikmahnya. Di antaranya, pentingnya sarapan bagi pelajar sebelum beraktivitas di sekolah. Sarapan pagi memberikan kesehatan secara fisik dan psikologi. Bagi mereka yang rutin sarapan setiap pagi dapat meningkatkan konsentrasi yang baik selama mengikuti pelajaran, tanpa harus merasa cemas dan merasa sakit karena tidak sarapan.

Sarapan yang dilaksanakan bersama-sama di sekolah pun merupakan salah satu bentuk dukungan dan perhatian kasih sayang orang tua terhadap kesiapan putra-putrinya beraktivitas di sekolah. Ketika menyiapkan bekal sarapan, akan terjadi komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua.

Rasa ingin berbagi dengan teman, komunikasi yang baik, suasana hati yang bahagia, pola hidup sehat, dan rasa syukur atas nikmat-Nya adalah pendidikan karakter yang tercipta dari pembiasaan yang berbeda kali ini. Salam sehat cerdas dan selamat beraktivitas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post