http://dradiahlistyorini.gurusiana.id/article/si-bungsu-vs-gigi-bungsu-4946722

Masih gigi bungsu Si Bungsu. Setelah tiga hari minum obat yang diberikan dokter, rupanya rasa sakit gigi anakku tak terasa lagi. Hasil rontgen sudah didapat dan kami pun kembali ke klinik. Kali ini kami datang ke klinik sore hari karena selain hari Sabtu, dokter gigi ini buka praktik pada sore hari.

Setelah nomor antrean anakku dipanggil, dokter menayakan bagaimana keadaan gigi anakku yang sudah tidak terasa sakit. Ia pun memeriksa dan membaca hasil rontgen yang kami serahkan. Dokter menjelaskan bahwa rasa sakit gigi bungsu anakku karena posisi tumbuhnya tidak ke atas, tetapi miring ke samping. Gigi bungsu itu menekan gigi geraham di sebelahnya. Inilah yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Terlihat pada hasil rontgen, gigi bungsu yang belum muncul ke permukaan itu menempel pada gigi geraham di sebelahnya. Rasa sakit itu akan hilang karena dibantu oleh obat yang diminum anakku. Rasa sakit itu mungkin saja akan muncul lagi karena gigi itu akan tumbuh menembus gusi. Apalagi jika dilihat posisi gigi yang miring dipastikan rasa sakit akan terasa lagi karena menekan gigi di sebelahnya. Tidak ada jalan lain, harus dilakukan operasi pengangkatan gigi bungsu. Operasinya pun bukan oleh dokter gigi, tetapi oleh dokter spesialis bedah mulut.

Penjelasan dokter cukup jelas bagiku dan anak bungsuku. Kami pun menyetujui untuk dilakukan tindakan operasi pengangkatan gigi bungsu. Sebelum operasi, anakku harus melakukan tes di laboratorium. Kali ini pun kami diberi rujukan tes ke laboratotium. Anakku harus puasa selama 8-10 jam sebelum tes. Hasil lab-nya harus dibawa kembali ke klinik dan setelah itu penjadwalan operasi.

Keesokan harinya aku mengantar anakku tes laboratorium. Tengah hari hasil cek laboratorium sudah selesai. Sore hari, kami kembali ke klinik untuk konsultasi. Hasil cek laboratorium menunjukan bahwa kondisi anak bungsuku dalam keadaan sehat dan siap untuk operasi. Dokter menjadwalkan bahwa anakku akan operasi pada hari Sabtu pukul 11.00. Pada hari pelaksanaan operasi itu, anakku harus puasa mulai pukul 04.00 subuh sampai pelaksanaan operasi.

Tibalah waktu pelaksanaan operasi. Pukul 10.00 pagi kami sudah sampai di klinik tempat operasi. Anakku yang saat itu sedang berpuasa langsung diberi obat yang harus segera diminum. Setelah menunggu satu jam, anakku dipanggil untuk segera memasuki ruang tindakan operasi. Tindakan operasi berlangsung selama kurang lebih satu jam. Anakku keluar ruangan pukul 12.10 dan diminta menunggu kira-kira setengah jam lagi.

Setelah menunggu 30 menit, kami dipanggil dan masuk ke ruang periksa. Dokter menanyakan keadaan anakku setelah 30 menit ini. Apabila tidak pusing atau mual, kami boleh pulang. Dokter berpesan bahwa pukul 14.00 nanti anakku baru boleh makan dan minum, tetapi jangan mengunyah di bagian yang dioperasi. Hari Sabtu depan kembali kontrol untuk melihat hasil operasi. Selanjutnya dokter menyerahkan resep obat yang harus ditebus di apotek. Setelah tidak ada lagi yang ditanyakan, kami pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, suami dan kedua anakku sudah menunggu. Mereka mengucapkan selamat sambil bercanda jadi anak bungsu yang sudah tidak punya gigi bungsu lagi. Kami semua tertawa. Alhamdulillah … operasi gigi bungsu sudah selesai. Semoga tidak sakit lagi ya anak bungsuku.