Dra. EZITA, M.Pd

Dra. Ezita, M.Pd akrab disapa Bunda Ezi, lahir September 1968 di Tanjung Bonai Lintau, Sumatera Barat. Bunda Ezi merupakan seorang guru matematika di SMPN 13 Pa...

Selengkapnya
Navigasi Web

BELAJAR IKHLAS ..

              #Belajar Ikhlas#

Pagi ini aku berkeliling sekolah mengontrol keadaan lingkungan saat pembelajaran berlangsung. Kebetulan hari ini aku dapat  giliran piket.Di pojok samping kelas lantai dua  kulihat seonggok sampah yang merusak pandangan mata. Onggokan sampah ini sepertinya baru saja berkumpul di sana. 

Ada sedikit rasa kurang enak dalam hatiku melihat pemandangan ini, sebab setiap pagi diumumkan agar semua warga sekolah membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Ini salah siapa? Entahlah. Dalam hati aku istighfar " Astaghfirullah" semoga aku bisa introspeksi diri tanpa menyalahkan siapa2.

Aku terus berkeliling pagi itu ... Sampai bertemu dengan seorang teman. Kami ngobrol sebentar dengan topik siswa yang cabut.... Pagi itu guru yang masuk ke salah satu kelas, setelah mengisi daftar hadir siswa ternyata ada satu siswa yang pagi hadir di lapangan sekolah saat acara literasi .. saat pembelajaran pertama anak ini tidak masuk kelas. Setelah 30 menit jam pertama berlangsung anak ini tidak juga masuk kelas.. akhirnya sang guru mencatat di jurnalnya bahwa siswa tersebut cabut. Sebagai guru piket akupun  mecari tau keberadaan anak itu dengan mencari ke ruang UKS dan kantin. Tak lupa bertanya pada guru wali kelas jika ada informasi tentang anak ini. Tidak aku temukan informasi yang jelas sampai 30 menit lamanya aku berkeliling mencari informasi. Akhirnya kutulis dalam laporan piket kalau anak ini cabut.  Kebiasaan di sekolah kami sebelum pulang wali kelas selalu mengecek laporan guru piket. Laporan guru piket akan ditindaklanjuti oleh wali kelas dengan cara menyurati wali murid agar datang ke sekolah menyelesaikan masalah anak mereka. 

Dua hari setelah kejadian saat aku piket tersebut, datanglah seorang wali murid mencari diriku... Saat itu aku sedang mengajar di kelas. Guru piket memanggilku sejenak karena wali murid itu ingin bertemu denganku. Bertepatan dengan berbunyinya bel tanda pertukaran jam, akupun keluar kelas menuju ruang guru dengan maksud menemui wali murid tersebut. Aku bertemu dengan wali murid itu ternya belia ibu dari siswa yang aku catat di laporan piket dua hati yang lalu. 

Setelah berbincang ternyata  intinya wali murid ini tidak menerima kalau anaknya dikatakan cabut. Dia tak percaya laporan piket sehingga menyebabkan ia harus ke sekolah hari ini. Untuk meyakinkan nya kami panggil anaknya untuk mengklarifikasi. Ternyata benar anak ini setelah literasi pergi keluar sekolah dan nongkrong di sebuah warung dekat rumahnya. Akupun maklum dengan mengucapkan istighfar kucoba menata hati agar tidak emosi dan menilai buruk orang lain... Semoga saja keikhlasan selalu bisa diasah dalam hatiku...

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya dek..makasih

19 Jan
Balas

Belajar ikhlas untuk bekerja ikhlas, bekerja cerdas, bekerja tuntas iyakan uni.

19 Jan
Balas



search

New Post