Dra. Muliati

Menulis itu jiwa dan nyawa. Jika masih bisa menulis berarti jiwa dan nyawa masih sehat. Pupuklah itu selagi ada kesempatan. Menulislah kap...

Selengkapnya
Navigasi Web
Potret Pucuk

Potret Pucuk

Potret Pucuk

Muliati

Sekian Langkah sudah diayunkan

Kini merdeka diagungkan

Lambaian tangan berangsur ditinggalkan

Pucuk tumbuh tak beraturan

Rona mulai hilang

Tubuh lusuh gelandangan

Potret diri semakin bergelimpangan

Gawai menjadi Tuhan

Pucuk semakin terkulai

Ke mana mereka kita arahkan

Perisai pun sirna dan terabaikan

Pucuk tersungkur belaian rayuan

Bebas

lepas

upas

Batang mulai menangis

Merintih

pedih

Ke mana ilmu mau dibawa

Rasa mulai sirna

Asa tak punya

Akhlak porak-poranda

Siapa punya jiwa

Merdeka diagungkan

Ide terkungkung

Pikiran terbelenggu

Iman terkuras

Sirna

Bias

Harau, Hardiknas 2 Mei 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat Hardiknas dalam puisi yang cantik. Salut

22 Jul
Balas



search

New Post