Di pagi hari, udara yang masih segar, mendung masih menyelimuti langit. Matahari masih tersembunyi, belum menampakkan cahayanya.

Seperti biasa, ba'da shubuh berjamaah di masjid, diri ini menyiapkan sarapan untuk kami berdua, dengan anakku yang nomor dua. Hari ini hari Senin, jalan di pagi hari biasanya lebih padat dari biasanya. maka persiapan yang kulakukan lebih awal, mengingat jarak rumah ke sawah ladangku cukup jauh, 18 km

Target pekerjaan rumah selesai, sekitar jam 05.30 ada suara handphone berdering. Ada rasa terkejut, tidak biasa telpon di pagi hari. Biasanya kiriman lewat WA atau SMS. Karena pagi hari, waktu jarum jam terasa berputar lebih cepat dari biasanya. Seolah berpacu dengan waktu untuk segera menyelesaiakn semua tugas rumah.

Kulihat no yang memanggil diriku. Ternyata sang arjunaku yang nun jauh di sana. Diri ini agak terkejut, karena kemarin sore sepulang dari bepergian, kami sudah ber vidio call, ngobrol lama. Biasanya waktu kami untuk berkomunikasi lewat handphone, di sore hari atau ba'da maghrib, atau ba'da isa'. Tapi kenapa di pagi hari begini?

Kuangkat telpon dan kuucapkan, "Assalamu'alaikum", terdengar jawaban dari nun jauh di sana "Wa'alaikum salam", dengan suara yang terlihat bahagia. OOO...berarti tak ada masalah. Kulanjut dengan pertanyaan, "Kenapa tumben kok telp di pagi hari, papa sehat?" "Alhamdullillah, sehat wal'afiat", jawabnya. "Meme lagi ngapain?", Lanjutnya. Kujawab,"lagi telpon, sambil tersenyum". Terdengar suara ketawa dari jauh sana. "Ni baru selesai masak, dah mandikan mobil, dah hampir mandi", Jawabku. "Masak apa hari ini ?", katanya lagi. "Sayur sop wortel, buncis, bunga kol, kentang, tomat, lengkap dech, tambah goreng bandeng segar dan tempe", "Papa mesti kangeen ni ya...dengan masakan rumah,"jawabku. "Jelas lah...masakan istri itu yo yang paling enak," begitulah jawabnya. Sebenarnya diri ini tidak bisa memasak, namun setiap ada anak dan suami di rumah, selalu memasak sayur dan lauk sendiri, sesuai keinginan anak. Walaupun rasanya rasa nano nano.

"Mana ndhuk Lian?", tanyanya lagi. "Masih tidur, karena tidak sholat", jawabku "OK, dah lanjutkan aktifitasnya," Katanya. "Ayo....mandi bersama yo...ni mom mau mandi, segera berangkat sekolah", jawabku dengan tersenyum sendiri. "Wa'alaikum salam", jawabnya yang dari jauh, mungkin dengan tersenyum.

Kututup telpon dan kulanjutkan aktifitas rutinku. Jam 05.45 kumenuju sawah ladangkutuk menyambut hari pertama di minggu ini, mencerdaskan anak bangsa.