Dra. Sitti Aisyah, M.Pd.

Aku adalah seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Telukjambe Barat, keseharianku selain menjadi guru IPS juga pembantu kepala sekolah bidang kurikulum. Pada...

Selengkapnya
Navigasi Web
Meningkat Minat Belajar dengan Menggunakan Mind Mapp - BAB II KAJIAN TEORITIK

Meningkat Minat Belajar dengan Menggunakan Mind Mapp - BAB II KAJIAN TEORITIK

#Tantangan Gurusiana

#Hari ke 78

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Uraian Masalah

1. Minat

Minat menurut kamus bahasa Indonesia berarti “kesukaan ( kecenderungan hati ) kepada sesuatu atau perhatian untuk belajar “ ( W.J.S. Poerdaminta, 2018: 769 ) . Selain itu minat ialah “ suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkugan “ (Sujanto Agus : 1981 ).

Pendapat lain tentang pengertian minat adalah menurut Sudarsono dalam bukunya kamus Filsafat dan Psikologi ( dalam syahrif Hidayat, 2013 : 86-87 ) mengatakan sebagai berikut :

“ Minat adalah perhatian, kesukaan ( kecenderungan ) hati yang terdiri dari : a. keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-unsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu ( belajar ) . b. Suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, dan rasa takut; kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu”.

Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami, Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa, baik kognitip, psikomotor maupun afektif. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat diI lakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.

2. Belajar

Belajar dalam kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “ berusaha supaya mendapat suatu kepandaian “ ( W.J.S. Poerdaminta, 2018: 121 ) sedangkan menurut Dra. Evaline Siregar M. Pd ( 2018 : 3 ) yaitu “suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak masih bayi ( bahkan dalam kandungan ) hingga keliang lahat “.

Harold Spears (dalam Dra. Evaline Siregar, M.Pd, 2018 : 4 ) “ Learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen to follow direction “ , ( Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba, sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan ).

Dari beberapa definisi diatas dapat di katakan bahwa Belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan. Ciri belajar adalah :

a. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan ( kognitif ), tingkah laku (afektif ) , dan keterampilan ( psikomotor ) .

b. Perubahan itu tidak berlanggsung sesaat, melainkan menetap atau dapat di simpan.

c. Perubahan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

d. Perubahan tidak semata-mata oleh karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, atau pengaruh obat-obatan.

3. Mind Mapping

Mind Mapping atau Mind mapping adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

Gambar 1: Contoh Mencatat menarik dengan Tekhnik Mind Mapping

Dari fakta tersebut apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah.

Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara kerja Mind mapping adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.

Beberapa hal penting dalam membuat mind mapping ada dibawah ini, yaitu:

1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah. Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah tentang proses Kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah Sejarah Proses Kemerdekaan Indonesia.

2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama Dari tema utama “Sejarah Kemerdekaan Indonesia”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari : Periode BPUPKI, Priode PPKI ,Peristiwa Rengas dengklok , sampai Proklamasii kemerdekaann RI

3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol. Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Mind mapping yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Mind mapping yang “miskin warna”.

4. Gunakan huruf besar Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Mind mapping. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.

5. Buat mind mapping di kertas polos dan hilangkan proses edit Ide dari Mind mapping adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Mind mapping pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Mind mapping, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari .

6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema Mind mapping yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Mind mapping versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Mind mapping untuk penambahan tema.

4. Sejarah

Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah (syajaratun) artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun.Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah.

Dengan demikian sejarah menjawab 6 pertanyaan yaitu 5 W ( What, Where, who, when, why ) dan 1 H (how), di kaitkan dengan itu juga Mind Mapping juga mencatat 5 W dan I H secara simple dan menyenangkan untuk di baca, di pelajari dan di ingat. Jika mengingat kejadian dalam bentuk tulisan yang panjang, maka kemampuan daya ingat manusia tentu tidaklah kuat maka dengan itu perlu ada alat bantu yang memudahkannya.

B. Kerangka Berfikir

Kesulitan memahami pelajaran Sejarah inilah yang membuat Mind Mapping adalah metode yang cocok di pakai oleh siswa sebagai suatu metode mempelajari IPS / sejarah agar sejarah menjadi pelajaran yang mudah di pelajari, dimengerti dan di ingat oleh siswa sehingga sejarah Proses persiapan Kemerdekaan dapat di aplikasikan di kehidupan sehari-hari siswa dalam menghadapi dan mengisi kemerdekaan ini.

Langkah metode Mind Mapping dalam pembelajaran terutama pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban

3. Membentuk kelompok yang anggotanya 5-6 orang

4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi

5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru

6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

C. Hipotesis Penelitian

Dengan Metode Pembelajaran Mind Maping di yakini dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam memahami Pelajaran IPS pada Materi Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia Di Kelas IX G SMPN 2 Telukjambe Barat Karawang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sekali

10 May
Balas

Mantap dan keren, terima kasih telah berbagi. Sukses selalu tuk ibu.

04 Aug
Balas

mantap bunda ijin shere masih penasaran yang membuat absen dan rekap bu

23 Jul
Balas



search

New Post