Dra. Sitti Aisyah, M.Pd.

Aku adalah seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Telukjambe Barat, keseharianku selain menjadi guru IPS juga pembantu kepala sekolah bidang kurikulum. Pada...

Selengkapnya
Navigasi Web
Metodologi Penelitian Google Classroom

Metodologi Penelitian Google Classroom

#Tantangan gurusiana

#Hari ke 72

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

A. Setting/Lokasi, Subyek Dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas IX G SMP Negeri 2 Telukjambe Barat. Jumlah siswa seluruhnya 40 Orang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan mulai dari 24 Juli 2019 sampai 24 September 2019. Rincian kegiatannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No

KEGIATAN

Juli 2019

Agustus 2019

September 2019

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1.

Membuat Proposal

2.

Permohonan Surat izin

3.

Perencaanaan tindakan siklus 1

4.

Pelaksanaan dan Observasi siklus 1

5.

Reflesi siklus 1

6.

Perencaanaan tindakan siklus 2

7.

Pelaksanaan dan Observasi siklus 2

8.

Reflesi siklus 2

9.

Analisis Data

10.

Penyusunan Laporan Penelitian

11.

Melaksanakan Seminar

B. Jenis Dan Desain Penelitian

Secara umum metodologi penelitian diartikan ssebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu pula ( Prof. Dr. Sugiyono, 2013:3). Data yang di peroleh melalui penelitian ini adalah data empiris (teramati) dengan data yang diambil pada objek di sekolah tempat penulis mengajar.

Sedangkan untuk metode penelitiannya penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif . dimana penulis menggambil data hasil belajar siswa kelas IX G SMP Negeri 2 Telukjambe Barat pada setiap siklusnya kemudian data tersebut di analisis dengan ilmu-ilmu statistika.

Prof. Dr. Sugiyono (2012:14) menyatakan pengertian Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat kuantitatif/ statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (1990 : 11) yang diadopsi oleh Suranto (2000 : 49). Model ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah. Seperti yang diungkapkan oleh Mills (200;17) “Stephen Kemmis has created a well known representation of the action research spiral …”. Peneliti menggunakan model ini karena dianggap paling praktis dan aktual.

Gambar 1: 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

C. Perencanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 siklus, siklus I, dan siklus II, masing-masing siklus menggunakan empat tahapan, yaitu (1) menyusun rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) melakukan observasi, (4) membuat analisis dilanjutkan dengan melakukan refleksi. Masing-masing siklus menggunakan waktu 2 x 40 menit. Dalam penelitian ini yang melakukan kegiatan pembelajaran adalah guru yang sekaligus berperan sebagai peneliti dan dibantu oleh dua orang selaku pengamat yang bertugas mengamati proses pembelajaran dan memberi masukan bagi guru atau peneliti untuk perbaikan tindakan berikutnya. Secara rinci masing masing siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siklus I 1) Penyusunan Rencana Tindakan I

Peneliti menyusun rencanaan pembelajaran IPS pada siklus Konvensional dengan bahasan Ketenaga kerjaan. Rencana Pembelajaran ini mengacu pada silabus pembelajaran yang telah dibuat guru. Untuk kelancaran proses pembelajaran maka rencana pembelajaran tersebut dilengkapi dengan bahan ajar, media pembelajaran berupa bahan ajar dan instrument penilaian . untuk kepentingan perolehan hasil penelitian dipersiapkan juga alat observasi untuk siswa dan guru dan angket untuk siswa.

2) Rencana Pelaksanaan Tindakan I

Pada tahap ini akan dilakukan pembelajaran di kelas berdasarkan perencanaan yang telah disusun dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: Pertama, pada tahap Pendahuluan guru melakukan motivasi dan apersepsi yang menjelaskan tujuan pembelajaran dan penggunaan metode secara klasikal dan pendekatan ekspositori. Sedangkan Media pembelajaran meggunakan media power point dan infocus. Disini guru lebih dominan sebagai sumber informasi, siswa mendengarkan penjelasan guru . kemudian setelah itu guru memberikan tugas mandiri dari buku paket IPS kelas VIII tentang penjelasan yang sudah di ajarkan, dalam kegiatan ini dilakukan juga Tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.

3) Observasi

Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran, pengamat melaksanakan observasi untuk melihat seberapa jauh keefektifan perencanaan pembelajaran ketika diterapkan dengan membuat catatan-catatan kekurangan atau kelebihan yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan, apakah pembelajaran IPS pada materi awal Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya dengan metode konvensional pada pendekatan ekspositori sangat meningkat, cukup meningkat atau tidak meningkat.

4) Analisis dan Refleksi

Data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, berdasarkan hasil ini peneliti melakukan analisis tentang pembelajaran yang telah dilakukan kemudian melakukan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut peneliti akan tahu kekurangan dan kelebihan dari aktivitas pembelajaran yang telah direncanakan. Setelah mengevaluasi program pembelajaran peneliti merencanakan aktivitas pembelajaran pada siklus berikutnya sebagai perbaikan dari siklus pertama.

2. Siklus II 5) Penyusunan Rencana Tindakan II

Rencana tindakan II ini disusun berdasarkan hasil analisis temuan dan refleksi selama aktivitas pada siklus I, untuk mendapatkan perbaikan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami Pelajaran IPS pada Materi Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya. Materi pokok tetap sama namun topic materi berbeda, merupakan kelanjutan dari materi Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya.

6) Rencana Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul berdasarkan hasil observasi. Diharapkan pada siklus II ini permasalah yang timbul pada siklus I dapat diatasi.

7) Observasi

Ketika guru melakukan pembelajaran, pengamat selaku anggota peneliti melakukan pengamatan, mencatat temuan-temuan kekurangan atau kelebihan dan hal-hal lain yang dianggap esensi selama proses pembelajaran pada siklus II.

8) Analisis dan Refleksi

Hasil pengamatan dari pengamat yang berupa catatan-catatan temuan selama proses pembelajaran dianalisis dan dilakukan refleksi untuk diperbaiki dan dibuat rencana pembelajaran berikutnya, namun jika dianggap sudah diyani secara signifikan terdapat peningkatan maka dilakukan pelaporan hasil dari penelitian Tindakan Kelas ini..

D. Data dan Sumber Data 3. Fasilitas pembelajaran

Fasilitas yang dipersiapkan untuk membelajarkan siswa adalah standar isi, Silabus Pembelajaran, Rencana Pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran berupa power point materi Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya, Infokus, instrumen penilaian atau alat penilaian.

4. Alat pengumpul data

Untuk mengumpulkan data selama proses penelitian disetiap siklus dipergunakan beberapa instrument antara lain:

9) Alat observasi aktivitas siswa

Instrumen ini dipergunakan untuk memantau seberapa jauh peningkatan Pemahaman siswa Pada Pelajaran IPS materi Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya, yang dilengkapi dengan notefield (temuan lapangan) yang bermanfaat untuk mencatat kejadian-kejadian di luar target penelitian.

10) Alat observasi aktivitas guru

Instrumen ini berfungsi untuk mengamati bagaimana cara guru melaksanakan Pembelajaran kepaada siswa dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman pada Pelajaran IPS materi Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya, yang juga dilengkapi dengan notefield (temuan lapangan) yang bermanfaat untuk mencatat kejadian-kejadian diluar target penelitian.

11) Angket untuk siswa

Angket ini dipergunakan sebagai bahan cross check hasil pengamatan pengamat yang dipadukan dengan pendapat siswa selama mengalami proses pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui hasil penelitian maka diperlukan data. Untuk mengumpulkan data dibutuhkan alat pengumpul data. Dalam penelitian ini dibutuhkan dua macam alat pengumpul data yaitu lembar observasi yang dipergunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru, dan angket untuk melakukan klarifikasi antara hasil observasi oleh pengamat dengan responden selaku obyek yang diteliti dalam upaya meminimalkan kesenjangan hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan data. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis kualitatif dan kuantitaif. Analisis kualitatif dipergunakan untuk mengelolah data hasil pengamatan selama proses pembelajaran, sedangkan analisis kuantatif dipergunakan untuk mengolah data hasil belajar untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa mengungkapkan monolog descriptive sederhana lisan yang berterima.

Tabel 1: Tabel Penggunaan Data

No

Sumber Data

Jenis Data

Teknik Pengumpulan Data

Instrument

1.

Siswa

Kuantitatif

Melaksanakan tes tertulis berupa angket dan soal materi pembelajaran

Soal tes

2.

Guru

Kualitatif

Observasi

Pedoman Observasi

3.

Guru dan siswa

Kualitatif

Observasi

Pedoman Observasi

4.

Siswa

Kualitatif

Angket

Pedoman angket

Dalam Analisis Data dan Refleksi, data-data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis dengan berpedoman kepada kriteria yang sudah ditentukan dalam setiap kegiatan diantaranya; Untuk hasil PBM penulis menentukan tiga kriteria penilaian yaitu untuk hasil kerja kelompok dari hasil studi kasus yang telah di kerjakan di gunakan Skala Chapin dengan kriterian yaitu kerjasama kelompok, waktu , dan hasil kerja (seperti yang terdapat dalam lampiran rubrik penilaian) sedangkan untuk pre test dan post test pen skor-an setiap jawaban bentuk uraian berstruktur adalah sepuluh, sehingga total nilai benar dari sepuluh soal adalah seratus, hal ini akan dipergunakan sebagai bahan refleksi tentang keberhasilan dan hambatan yang sudah ditemukan di siklus pertama, untuk menjadi bahan perbaikan di siklus ke dua, hal ini akan menjadi sangat penting karena di siklus ke dua kita bisa lebih terarah dan fokus terhadap kekurangan dan hambatan yang dihadapi siswa di pertemuan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data menurut Rofi`uddin (1998 : 36), antara lain:

12) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan 13) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan Pengklasifikasian 14) Menyimpulkan dan verifikas ditentukan kriteria keberhasilan sbb:

Tabel 2: Taraf Keberhasilan Tindakan Dalam Proses Pembelajaran

Pencapaian Tujuan pembelajaran

Skor Nilai

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan Pembelajaran

5. - 100 %

> 90

Sangat Baik (SB)

Sangat Berhasil

70 – 85 %

80 – 90

Baik (B)

Berhasil

56 – 69 %

70 - 80

Cukup (C)

Kurang Berhasil

40 – 55 %

< 70

Kurang (D)

Tidak Berhasil

Tabel 3: Analisis Hasil Tes Belajar Pre Test Dan Post Tes

Pencapaian Tujuan pembelajaran

Skor Nilai

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan Pembelajaran

86 - 100 %

5

Sangat Baik (SB)

Berhasil

70 – 85 %

4

Baik (B)

Berhasil

56 – 69 %

3

Cukup (C)

Tidak Berhasil

40 – 55 %

2

Kurang (K)

Tidak Berhasil

0 - 40 %

1

Sangat Kurang (SK )

Tidak Berhasil

Analisis hasil kerja Kelompok menggunakan pedoman dari rubrik penilaian seperti di bawah ini:

RUBRIK PENILAIAN KERJA KELOMPOK

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : IX G/ Ganjil

Materi : Kondisi Geografis Benua Asia dan Benua Lainnya

Table 4 : rubric penilaian Kerja Kelompok

KATEGORI

4

3

2

1

Hasil Diskusi Kelompok

Semua Jawaban terinci dan sesuai

Semua Jawaban kurang terinci dan sesuai

Semua Jawaban tidak terinci dan tidak sesuai

Semua Tidak selesai terjawab

Kerjasama Kelompok

5-6 anggota aktif bekerja sama

4-3 anggota yang aktif

2-1 anggota aktif

Waktu

Tepat waktu

5 menit Lebih dari waktu yang di tentukan

10 menit lebih dari waktu yang di tentukan

F. Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan PTK ini adalah 75 % siswa kelas IX G menyelesaikan post tes setiap siklus dengan nilai minimal 75 untuk prestasi , dan sedang kan untuk minat belajar siswa di ukur dengan peningkatan minat belajar, motivasi, kerjasama dan kreatifitas sebesar 65 – 84 %.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaapp Bu...

28 Apr
Balas

Terima kasih Pak atas apresiasinya

28 Apr

alhamdulillah ada pencerahan, terima kasih bu.

04 Aug
Balas

Trimksih ilmunya, bu.

02 May
Balas

Siip bu

22:15
Balas

mau tanya bu, penelitian ini bisa dimasa pandemi ya bu??

07 Oct
Balas



search

New Post