KUCING PUNGUT DIKA
KUCING PUNGUT DIKA
Oleh Wiwit Widyawati
Dika pulang sekolah membawa seekor kucing putih yang ia temukan di jalan. Katanya kasihan mendengar suara anak kucing itu. Induknya tak ada di sampingnya. Ia usap-usap kepala kucing sambil berdialog layaknya sedang mengasuh anak kecil.
Anita yang sedari tadi melihat kelakuan Dika, senyum-senyum sendiri. Anita mendekatinya. Ia juga ingin memelihara kucing itu, namun Dika tak memberinya karena sudah lama Dika ingin memelihara srekor kucing. Anita berusaha merebutnya, ia terlihat gemas melihat kucing putih berbuntut hitam itu. Dengan reflek Dika membalikkan badannya. Ia pegang kucing itu yang nyaris terlepas dari tangannya. Akhirnya Anita mengalah meski kecewa.
Sampai di rumah, Dika memberi susu miliknya dan biskuit tuk anak kucing yang ia dapatkan dari bibinya. Kucing itu terlihat lahap,mungkin karena lama tak menyusu induknya. Saat Kakak perempuannya datang dan melihat kucing di ruang keluarga, terdengar jerit ketakutan. Ia menyuruh Dika mengusirnya. Trauma masa lalu dicakar kucing membuat kakak perempuan Dika selalu histeris saat ada kucing yang mendekatinya. Dika membawa kucingnya ke gudang belakang rumah dengan rasa sedih.
Tasikmalaya, 26022021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pentigrafnya
Sabar ya Dika, sukses selalu buat ibu Dra Wiwit Widyawati
Cerita yang menarik Bu