Dra. Wiwit Widyawati

Wiwit Widyawati lahir di Pekalongan tinggal di Tasikmalaya. Bergabung di sini karena ingin belajar menulis dan menambah wawasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
MAAF SAYANG, AKU TELAH BERISTRI
https://koleksikartunhd.blogspot.com/2020/08/terkeren-30-gambar-kartun-orang-pingsan.html

MAAF SAYANG, AKU TELAH BERISTRI

MAAF SAYANG, AKU TELAH BERISTRI (1)

Oleh : Wiwit Widyawati

#Tagur hari ke-240

Wanita muda itu sangat gelisah di ruang tunggu praktik dokter. Beberapa kali mengubah posisi duduknya. Ke arah kanan, kiri, lurus, menyender, dan menunduk dengan kepala disangga oleh kedua tangannya. Wajahnya ayu ,tubuh tinggi semampai dibalut busana anak muda masa kini, menjadi perhatianku sejak dia memasuki ruang praktik. Entahlah mengapa netra ini berpaut kepadanya, padahal pasien lain tak kalah menariknya.

Terdengar suara seorang wanita paruh baya mengajaknya bicara. “Sakit apa Nak?,” ucap wanita itu penuh selidik. “ Sakit perut Bu,” jawabnya singkat. Wanita paruh baya itu melanjutkan bincangnya meski tahu wanita muda itu terlihat enggan.

Kupandangi wajah ayu wanita muda itu. Wajahnya menyiratkan beban pikiran yang sedang menguasai jiwanya. Aku mencoba tersenyum menatapnya. Hanya garis lurus tipis senyum balasannya. Di depan kursi tempat wanita itu duduk, sepasang mata lelaki mengawasi. Terlihat sama gelisahnya. Sekali-kali ia pandangi wanita itu lalu mengawan pikirannya dengan pandangan kosong. Lelaki itu yang mengantar Wina nama wanita muda itu. Nama yang kudengar saat mendaftarkan diri. Laki-laki itu kaget saat gawai salah satu pasien yang duduk disebelahnya berbunyi.

Wina bangkit dari tempat duduknya menuju ke toilet. Harum parfum tubuhnya saat melewaikut begitu menyegarkan. Harum tipis tak menyengat penciumanku. Netraku mengikutinya hingga ia kembali dan pindah duduk di samping lelaki yang mengantarnya. Keduanya saling pandang tanpa bersuara. Ada apa gerangan yang membuat kecamuk pikirannya?

“Mas apa pun hasil diagnosa dokter, Kamu harus mengatakannya pada orang tuaku.Aku berharap Kau tak ingkar janji” Ucap Wina lirih. Lelaki itu tak menjawabnya. Dia mengalihkan bincang dengan menyentuh tombol-tombol gawainya. Wina memalingkan muka dengan kesal.

Angin malam bertiup semakin kencang, desirnya menyentuh pori-poriku. Fasmina sedikit menghangatkan tubuh ini. Lumayan menghangatkan tubuh mungilku. Netraku tak sengaja tertuju kembali pada pasangan itu.

“Bu Wina dan Bu Pingkan silakan masuk.”

Namaku dan namanya disebut, kami bergegas masuk. Suhu ruangan dokter lebih dingin. Namun, Wina Nampak berkeringat dan cemas. Aku masuk ke bed pemeriksaan, kukatakan sakitku, sakit perut di bagian bawah. Dengan teliti dokter Lita memeriksaku.”Jika masih terasa sakit setelah obat habis, Ibu akan Saya beri rujukan ke rumah sakit”tegasnya. Aku mengangguk dan berharap akan sembuh dengan obat yang dokter berikan. Saat aku mengurus adminstrasi di ruangan itu, dokter Lita memeriksa Wina. “Selamat ya Bu, Ibu hamil dengan usia kurang lebih lima minggu. “ ucap dokter Lita kepada Wina. Lalu Wina keluar menyingkapkan gorden, terlihat semakin gelisah. Aku merasa heran dengan sikapnya. Biasanya orang akan bahagia jika dinyatakan positif hamil, ini malah sebaliknya.

Aku dan Wina keluar bersama, Tetiba lelaki itu memburunya dengan rasa gugup.

“Aku hamil Mas.”

Terlihat wajah terkejut dari lelaki itu. “Kamu barus bertanggung jawab,menikahiku segera”.

. "Maaf, ga mungkin sayang. Aku telah beristri dan satu buah hatiku," ucapnya pelan. Wina terpana sambil memandangi lelaki itu dengan kesal. Tak menyangkaucapan itu keluar dari mulut lelaki yang sangat dicintainya. Ia merasa terbohongi. Ia terhuyung lalu pingsan dalam pelukannya. Rinai hujan mengiringi kepedihan. Lelaki itu membopongnya ke mobil dan beranjak pergi. Beberapa mata, memandang sedih akan nasib Wina, termasuk aku.

Dua minggu telah berlalu, secara tak sengaja aku bertemu dengan Wina di sebuah mall. Ia masih mengenaliku bahkan mengajaku ngobrol di food court. Kami merasa akrab, ia memanggilku mba karena usiaku memang lebih tua. Saat itu Wina terlihat sedikit tegar. Aku merasa senang melihatnya sekarang ini, meskipun benakku terasa kusut,ingin mengurai kisahnya….

(Bersambung)

Tasikmalaya, 01032021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ditunggu lanjutannya Bunda.

03 Mar
Balas

Kasihan Wina. Terjatuh dalam cinta lelaki yang sudah beristri. Tak mau bertanggung jawab, lagi. Bikin gemmess!

02 Mar
Balas

MasyaAllah cerita nya enak mengalir walau kisahnya menyayat hati

03 Mar
Balas

Keren ya bu

03 Mar
Balas

Sebuah pertemanan yang jujur ya bun

01 Mar
Balas

Betapa banyak Wina, wina lain di dunia ini ya bund..

02 Mar
Balas

Meninggalkan penasaran tingkat tinggi bunda..salam kenal..sukses selalu

01 Mar
Balas

Terima kasih

01 Mar



search

New Post