Dra. Wiwit Widyawati

Wiwit Widyawati lahir di Pekalongan tinggal di Tasikmalaya. Bergabung di sini karena ingin belajar menulis dan menambah wawasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGINTAIAN DI KESUNYIAN MALAM 2
https://ms.wikicell.org/Mensen-bespioneren-13164

PENGINTAIAN DI KESUNYIAN MALAM 2

PENGINTAIAN DI KESUNYIAN MALAM /2

Oleh :Wiwit Widyawati

#Tagur hari ke-245

“Kita harus melaporkan hal ini pada Pak RT,”ucap Rangga geram.

Agil setuju. Mereka kembali menuju belakang warung. Pengintaian masih berlanjut. Tetiba lampu warung itu mati dan suara lolongan anjing semakin keras. Rangga dan Agil menyalakan senter meski baterainya telah melemah. Mereka pindah ke sebelah warung itu dan bersembunyi di rimbun daun tanaman hias rumah Bu Wati. Rumah yang strategis tuk pengintaian.

Waktu beranjak, udara dingin menembus pori-pori, gigil tak mereka rasa. Terlihat dua orang berseragam mendatangi rumah terdebut. Terdengar bel berbunyi berkali-kali. Namun, penghuni rumah belum ada yang menemuinya. Mereka kembali memijit bel berulang, seorang satpam membuka pagar besi. Terlihat mereka berbincang serius. Satpam itu menggelengkan kepalanya. Lalu polisi masuk dan keluar kembali membawa satu kantung plasik berwarna hitam. Polisi itu pergi tinggalkan satpam yang sedang menutup kembali pintu gerbang.

Kala Rangga dan Agil serius mengawasi rumah itu sambil berjongkok mencari batu untuk duduk, mereka melihat bayangan mendekat. Sontak mereka menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya melihat Nek Srini telah di belakang mereka. Sosok nenek berbadan gemuk dengan manik hitam besar pada bola matanya.

“Sedang apa Kalian di sini, Apakah kalian melihat mobil boks warna hitam berhenti di daerah sini?,” ucap Nek Srini parau.

Tatap mata Agil tertuju pada Rangga, reflek menunjuk rumah mewah itu.

“Nenek menunggu kiriman dua dus jamu sejak malam hingga kini kok belum tiba. Padahal kata si pengirim sudah Nenek terima. Makanya nenek keluar takut barang itu nyasar, ternyata benar dugaan Nenek.”

Nek Srini bergegas menuju rumah yang ditunjuk Agil. Diam-diam mereka mengikutinya.Namun, bentakan Nek Srini membuat mereka berbalik arah, menjauh. Terdengar bincang serius Nek Srini dengan seorang penghuninya. Tetiba Nek Srini tergesa- gesa pulang.

Kumandang azan Subuh terdengar. Rangga dan Agil pulang menyisakan tanda tanya akan dua dus jamu milik Nek Srini. Mereka juga bertanya-tanya hubungan yang terjalin antara Nek Srini dengan penyewa rumah itu.

Baru saja rebahan,Rangga mendengar kegaduhan. Terlihat tetangganya berlari. Rangga mengekor. Dari jauh Rangga melihat polisi mengepung rumah itu . Mereka masuk. Tak berapa lama keluar membawa dua dus yang telah terbuka. Seorang penghuni rumah menaiki mobil itu dengan tangan diborgol. Mobil melaju dan berhenti di depan rumah Nek Srini. Beberapa polisi turun tergesa, mendobrak pintu rumahnya. Namun, Nek Srini telah pergi entah kemana. Mereka kehilangan jejak.

Polisi telah menyita dua dus berisi jamu. Serbuk putih mengisi kemasan jamu itu.

Tasikmalaya, 06032021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow pinternya Nek Srini melarikan diri dari kejaran polisi. Mantap, Bu.

09 Mar
Balas

Cerita yang sungguh kereeeen. Ternyata Nek Srini bagian dari mafia ya Barokallah ukhti

07 Mar
Balas

Wow, kisah yang super keren.

07 Mar
Balas

kereennnn... salam sukses selalu

07 Mar
Balas

Kereeenn... Buu. Cerita yang ok puya. Salam sukses, Bu.

07 Mar
Balas

Cerita yang menarik, buat penasaran, lanjutt, salam sukses selalu

07 Mar
Balas

Mantap. Jaringan narkoba, ya? Keren Bunda. Sukses selalu buat Bunda.

07 Mar
Balas

Waduuh nek Srini sudah melarika diri duluan. Keren cerpennya bunda. Sukses dan sehat selalu ya.

07 Mar
Balas

Cerpen yang keren bunda. Sukses slalu

07 Mar
Balas



search

New Post