TERPERANGAH KALA CINTA BERTALU

Oleh Wiwit Widyawati

#Tagur ke 235

Pagi ini Wulan membawa mobil dengan santai tak seperti biasa tergesa takut kesiangan ke kampus. Ia berangkat pagi-pagi tuk mengikuti kuliah linguistik. Dosen yang sangat ditakutinya. Wulan bernapas lega telah sampai di kampus.Rangga menyambut Wulan dengan senyum khasnya, senyum pembentuk lesung pipi. Wulan pun membalas dengan lambaian tangan,lalu mendekat dan berjalan menuju ruang kuliah.

Wulan duduk berdampingan dengan Rangga mengikuti kuliah, nampak serius. Rencana pindah kampus mengikuti kepindahan ayahnya belum disampaikan pada Rangga. Rasa sedih pasti akan tercipta makanya ia belum memberitahukan hal itu, takut merusak suasana.

Hari itu, Wulan dan Rangga telah menyelesaikan dua mata kuliah. Rangga ikut ke mobil Wulan. Di perjalanan pulang, Wulan baru menyampaikan kepindahannya. Rangga terperangah saat Wulan menyebut nama kota. Tempat itu adalah tempat ayahanda Rangga di penjara karena korupsi. Ayah Wulan sebagai kepala rutan di sana. Gemuruh jantung Rangga berirama.

Tasikmalaya, 25022021