TINGKAHNYA MENGURUNGKAN NIAT
TINGKAHNYA MENGURUNGKAN NIAT
Oleh: Wiwit Widyawati
Tagur 260
Pagi itu aku bergegas berangkat ke kantor. Tak sempat berbincang dengan bujangku yang tidur kembali setelah mendirikan salat Subuh. Kudengar kucing peliharaan meang meong, kuabaikan saja karena pakan, air, dan keperluannya telah tersedia.
Rara teman kantor sedang menuangkan air panas untuk kopinya, kala aku tiba. Harum kopi singgahi hidungku. Seandainya kopi tak membuat debar jantungku berbeda, secangkir kopi telah kureguk membersamainya. Tetiba Aku teringat Anton si pecandu kopi. Dia telah pindah ke kantor cabang. Rasa kehilangan masih terasa. Aku terhentak dari lamunan saat Rara mendekatiku dan memberi pekerjaan atas perintah atasan. Waktu pun beranjak dengan cepat, mungkin karena sibuk dengan pekerjaanku.
Jam kantor pun telah usai. Aku tak akan belanja. Ikan bandeng presto dan sayur mayur tuk makan malam masih ada di kulkas. Tiba di rumah, aku mencari ikan bandeng tuk digoreng,namun tak kutemukan. Melihat kesibukanku, bujangku menghampiri. Lalu kutanyakan padanya. Jawabannya membuatku garuk-garuk kepala." Mama, bandeng prestonya telah kuberikan pada Ungut karena ga mau makan pakan kucing yang Mama berikan,"ucapnya sambil tersenyum.
Tasikmalaya, 21032021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduh, bandengnya jadi rezeki si Ungut. Sabar. Sabar.
Ya bu
Wah... indahnya berbagi...hehe... keren banget...semoga lain waktu masih bisa berbagi... salam semangat.
He he rezekinya si kucing ya Bund... Keren dah saya follow Bund..
Keren ibu pentigrafnya
Beruntungnya si Ungut...mantap keren cadas...pentigraf keren menewen...salam literasi sehat sukses selalu mbak Wiwit