Dra. Yurniati Moenir

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendidik Tiga Generasi

Mendidik Tiga Generasi

Tidak terasa waktu bergulir dengan cepatnya. Sudah tiga puluh lima tahun saya mengajar di sebuah SMP negeri yang terletak di sebuah pedesaan . Sekolah ini termasuk SMP tertua di kecamatan tersebut. Sampai sekarang saya tetap mengajar di sekolah ini tanpa ada niat untuk mutasi. Saya sudah mendidik tiga generasi yang berbeda karakternya.

Ketika saya datang 35 tahun lalu, SMP ini tidak sebagus sekarang. Fasilitas masih minim. Sarana prasrana kurang memadai. Akan tetapi semangat belajar siswanya begitu besar. Rata-rata siswa yang pertama saya didik itu kelahiran tahun 1967 dan 1968. Berarti mereka termasuk generasi X. Sebab menurut pakar generasi, mereka yang lahir antara tahun 1960 sampai dengan 1980 disebut generasi X.

Generasi X ini cenderung suka mengambil risiko dan keputusan yang matang . Siswa yang termasuk generasi X tersebut suka bekerja keras,disiplin, dan menyenangkan.Mereka masih mengerti ditegur lewat mata saja ketika mereka melakukan kesalahan. Mereka akan menunduk dan tidak berani menantang. Kalaupun ada siswa yang suka menantang tapi persentasenya kecil. Mereka masih punya sopan santun yang tinggi. Kalau mereka diberikan tugas, mereka sangat bertanggung jawab. Berarti guru belum medapat tantangan yang berarti dalam mendidik siswa yang termasuk generasi X ini.

Sepuluh tahun kemudian saya meghadapi siswa yang tergolong generasi Y atau ada yang menyebut mereka generasi Milanium. Generasi ini kelahiran tahun 1981 sampai dengan 2000. Pada era ini komputer sudah mulai menjamur. Apalagi siswa sudah berkenalan dengan internet.Perkembangan teknologi sudah mempengaruhi jiwa mereka. Karakter mereka cendrung ambisius dan suka mencari tantangan. Generasi ini masih sopan dan masih menyapa gurunya terlebih dahulu. Akan tetapi mereka tidak suka didikte. Untuk menegur kesalahan mereka tidak cukup dengan mata . Mereka tidak akan mengerti tatapan mata guru itu. Mereka baru menyadari kesalahannya kalau ditegur guru.

Siswa pada generasi Y ini mempunyai keunggulan seperti suka bertanya dan suka meminta kritikan dan saran untuk kemajuan mereka. Mereka mempunyai jiwa kompetisi tinggi. Makanya guru harus menyiapkan diri untuk bisa masuk ke dalam dunia mereka. Sejak tahun 2013 saya sudah menghadapi generasi kelahiran tahun 2001 sampai dengan kelahiran 2010. Generasi ini disebut generasi Z. Generasi Z ini adalah generasi peralihan dari generasi Y. Teknologi sangat berkembang. Siswa pada generasi ini sudah memiliki smartphone atau HP android. Mereka bebas mengakses apa saja. Apalagi kalau pengawasan dari orang tua dan guru tidak ketat. Generasi Z ini cenderung serba instan. Kehidupan mereka tergantung dengan teknlogi.

Mendidik siswa generasi Z ini sangat mempunyai tantangan berat. Mereka cenderung cuek dengan lingkungan. Kadang mereka terkesan sebagai seseorang yang hanya mementingkan diri sendiri.Mereka sering tidak fokus dalam belajar. Pengaruh teknologi sangat kuat pada mereka. Apalagi pengaruh game. Untuk menghadapi siswa yang tegolong generasi Z ini, guru mempunyai tantangan berat yang harus dilalui. Guru harus professional. Guru tidak hanya sekedar mengajar untuk mrntransfer ilmu pengetahuan saja, tapi harus mendidik karakter siswanya. Tugas utama guru adalah mengembangkan potensi siswa secara maksimal melalui pelajaran yang diampunya.

Untuk menjadi guru professional itu ada beberapa persyaratan yang akan dimiliki guru. Pertama, guru harus memiliki kepribadian yang matang. Kedua ,guru harus menguasai beragam ilmu. Ketiga, guru harus mempunyai ketermpilan untuk membangkitkan semangat siswa kepada sains dan teknologi. Keempat, guru harus mengembangkan profesinya secara berkesinambungan. Guru tidak boleh puas dengan apa yang telah dimilikinya.

Ketika guru sudah memiliki profesionalisme tersebut, akan mengubah peran guru dari guru spasif menjadi guru yang aktif, kreatif, dan dinamis. Guru akan bisa menjawab tantangan untuk menghadapi generasi Z yang cendrung agresif dan cuek terhadap lingkungan. Kegiatan Siswa generasi Z ini bisa diarahkan kepada hal yang positif. Teknologi yang ada ditangan mereka dapat menunjang kemajuan belajar mereka.Mereka diharapkan dapat menjadi generasi emas yang akan mengisi kemerdekaan negara kita ini.

Kota wisata, 25 November 2018

Dipersembahkan untuk teman guru dimana saja berada yang sedang merayakan Hari Guru Nasional

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post