KESEIMBANGAN HATI SEBUAH KONSEPTUAL PEMIKIRAN
KESEIMBANGAN HATI: SEBUAH KONSEPTUAL PEMIKIRAN
"Keseimbangan hati" adalah konsep “emosional” dan “filosofis”. Namun, kita bisa merumuskan prinsip ini secara simbolik untuk memberikan panduan praktis. Keseimbangan hati (KH) semakin tinggi nilainya, maka akan semakin stabil hati seseorang.
Keseimbangan hati ditentukan oleh rasa syukur (S), kemampuan penerimaan (P), kemampuan resiliensi (R), beban emosional (B), ekspektasi yang tidak realistis (E), dan faktor penguat (F). Rasa Syukur (S) adalah tingkat rasa terima kasih atas apa yang dimiliki. Kemampuan penerimaan (P) adalah mampu menerima situasi, kekurangan, atau hal apa pun di luar kendali (uncontrolable) dirinya. Kemampuan resiliensi (R) adalah mampu untuk bangkit dari kesulitan. Beban emosional (B) adalah rasa takut, cemas, dan stress. Ekspektasi yang tidak realistis (E) adalah harapan yang tidak sejalan dengan kenyataan. Faktor penguat (F) adalah dukungan sosial, spiritualitas, atau praktik mindfulness.
Keseimbangan hati (KH) secara langsung berbanding lurus dengan S, P, dan R . Keseimbangan hati (KH) secara tidak langsung berbanding terbalik dengan B dan E dan secara langsung berbanding terbalik dengan F. Berikut adalah formula hipotetis untuk “keseimbangan hati” KH =((S + P + R) – (B + E))/F.
Cara Menggunakan Rumus
Pertama, tingkatkan S,P, dan R dengan fokus pada syukur atas hal kecil, menerima hal-hal di luar kendali, dan meningkatkan kemampuan menghadapi tantangan.
Kedua, kurangi B dan E dengan mengelola stres dengan olahraga, meditasi, atau berbagi dengan orang terdekat. Hindari ekspektasi yang terlalu tinggi agar tidak mudah kecewa.
Ketiga, optimalkan F dengan membangun hubungan baik dengan keluarga, teman, atau komunitas. Latih mindfulness dan spiritualitas untuk memberikan kekuatan batin.
Contoh Aplikasi
Skala yang digunakan 1 – 10. Seseorang mempunyai rasa syukur (S) sebesar 8, kemampuan penerimaan (P) sebesar 7, kemampuan resiliensi (R) sebesar 9, beban emosional (B) sebesar 5, ekspektasi yang tidak realistis (E) sebesar 6, dan faktor penguat (F) sebesar 4. Dengan demikian, nilai keseimbangan hatinya (KH) sebesar 3.25 menunjukkan bahwa keseimbangan hati cukup baik, tetapi masih perlu penguatan pada faktor F, seperti dukungan sosial atau spiritualitas.
Catatan Penting
Rumus ini adalah metaforis dan bersifat praktis untuk refleksi. Keseimbangan hati sejati memerlukan pendekatan holistik, termasuk kesehatan fisik, emosional, dan spiritual. Salam inovasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pak, sehat dan sukses selalu
Terimkash atas Ilmu yang telah diberikan pak DoktorMantab keren semoga dapat saya aplikasikan dalam pembelajaran hidup ini dental penuh rasa Syukur ..... Salam Inovasi
Dengan Penuh rasa syukur ..... aamiin
Terima kasih apresiasinya. Salam inovasi
Mantap ulasannya, Pak. Sukses selalu!
Matur nuwun. Ibu
Keseimbangan hati harus dijaga selalu, untuk menuju hidup tentram. Salam literasi Bapak.
Mantap ibu. Matur nuwun
Keseimbangan hati sangat dibutuhkan untuk menilai Keseimbangan hati (KH) seseorang. Semakin tinggi nilainya, maka akan semakin stabil hati seseorang. Salam inovasi.
Agak susah juga mengukur keseimbangan hati Bapak karena parameter pengukurannya bersifat relatif ....Sehat , sukses dan bahagia selalu
Mantap Pak David.. Semangat & sukses sll
Bagus p david
Bagus p david