STRATEGI DIGITAL MARKETING 2025

Di tahun 2025, peran teknologi akan semakin kuat mendorong perkembangan strategi digital marketing. Digital marketing tahun 2025 akan diwarnai oleh: pertumbuhan penggunaan AI untuk membuat keputusan berbasis data, ledakan search AI generatif, meningkatkan pengalaman belanja natural dalam aplikasi, meningkatnya voice search dan voice commerce, dan terakhir pengalaman dan komunikasi yang sangat personal. Marilah kita bahas strategi digital marketing untuk tahun 2025 sebagai arah strategi digital marketing kita.

Pertama, ada pertumbuhan drastis penggabungan AI untuk membuat keputusan berbasis data. Pada tahun 2025, lanskap pengambilan keputusan berbasis data akan berubah secara dramatis sejalan dengan kemajuan “analisis prediktif powered by AI” dan “penggabungan AI lebih lanjut” ke dalam semua operasi bisnis. Keputusan tidak lagi berbasis laporan kinerja masa lalu namun AI akan membantu memprediksi tren masa depan. Pergeseran ini memungkinkan bisnis untuk mengantisipasi “pergeseran pasar” dan “perilaku konsumen” dengan akurasi tinggi, dan perusahaan dapat menyusun strategi proaktif. Optimalisasi real time menjadi landasan strategi pemasaran di mana sistem AI terus menganalisis aliran data masuk untuk menyempurnakan data dengan cepat. Selain itu, penggunaan AI atas tugas dan alur kerja yang dapat diotomatisasi, membuat organisasi dapat memberdayakan pekerja untuk mengembangkan dan mengelola proyek yang lebih rumit. Dengan memanfaatkan AI, bisnis dapat memengaruhi tren pasar, menciptakan standar industri baru, dan mendorong inovasi.

Kedua, lonjakan “pencarian” AI generatif. Di masa depan, search yang dibutuhkan adalah yang memberi pengalaman lebih komunikatif dan digerakan oleh AI. Pengguna tidak lagi mengetik frasa kata kunci yang tidak jelas seperti "dokter gigi di dekat saya" atau "es krim Boston," tetapi pengguna semakin merasa nyaman melakukan percakapan alami dengan mesin pencari, dan mengajukan pertanyaan rumit seperti yang mereka lakukan kepada teman atau pakar.

Pada dasarnya, "Manusia itu malas dan lebih suka mendapatkan jawaban langsung yang mungkin saja salah daripada jawaban akurat tetapi harus melakukan proyek penelitian." Perubahan perilaku pencarian ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap strategi konten. Konten edukasi tradisional yang telah berhasil dengan baik yaitu SEO akan menjadi kurang efektif. AI Google akan mampu memberi jawaban langsung untuk pertanyaan informasi, yang mengarah ke lebih banyak pencarian tanpa klik. Untuk itu, bisnis perlu fokus pada pembuatan konten unik yang didorong oleh perspektif yang tidak dapat diringkas dengan mudah oleh AI seperti analisis komparatif, alat interaktif, dan visualisasi data. Konten ini harus “menargetkan pencarian corong tengah pengguna / middle of funnel searches dan secara aktif mengevaluasi solusi, bukan hanya mencari informasi dasar. Tantangan bagi bisnis di masa mendatang berupa hasil pencarian yang dihasilkan oleh AI. Tidak lagi tergantung pada “penargetan kata kunci” dan “pengoptimalan teknis”, namun keberhasilan pencarian AI generatif terasa lebih seperti “PR Digital” dan “branded SEO”. Bisnis perlu mempersiapkan pencarian di luar Google, dan merek perlu secara konsisten dikutip di seluruh web dengan produk atau layanan mereka agar muncul dalam respons obrolan AI generatif. Ini memerlukan “pendekatan pembuatan konten yang berbeda” dan “distribusi konten yang berbeda”, yang menekankan pada pembentukan otoritas melalui “perspektif unik”, “pendapat ahli”, dan konten corong tengah / valuable middle funnel content yang berharga yang membantu pengguna membuat keputusan pembelian.

Ketiga, meningkatkan pengalaman belanja natural dalam aplikasi. Pengalaman belanja dalam aplikasi akan merevolusi cara kita berinteraksi dengan platform media sosial favorit kita seperti Instagram atau TikTok, memadukan discovery dan purchase menjadi satu perjalanan. Bayangkan menelusuri feed Anda, menemukan barang yang wajib dimiliki, dan langsung membelinya tanpa perlu meninggalkan aplikasi. Pengalaman belanja yang lancar ini akan menghilangkan kebutuhan untuk beralih antar aplikasi atau situs web, menyederhanakan perjalanan konsumen, dan mengurangi hambatan untuk membeli. Platform media sosial akan terus mengintegrasikan fungsionalitas eCommerce tingkat lanjut, pengguna akan menikmati pengalaman belanja yang lebih intuitif dan menarik, tempat inspirasi dan transaksi berdampingan secara harmonis. Ini adalah masa depan belanja online. Evolusi ini akan meningkatkan kepuasan pengguna, memberi merek peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk menarik minat konsumen, dan mendorong penjualan langsung dalam ekosistem media sosial.

Demikian gambar dari tiga strategi digital marketing tahun 2025 yang mencakup pertumbuhan penggunaan AI untuk membuat keputusan berbasis data, ledakan search AI generatif, meningkatkan pengalaman dan belanja natural dalam aplikasi. Sedangkan, meningkatnya voice search dan voice commerce, dan terakhir pengalaman dan komunikasi yang sangat personal akan dibahas pada part 2.

Semoga pengalaman pemanfaatan digital marketing ini akan meningkatkan daya saing bisnis kita untuk bertumbuh secara berkelanjutan. Salam inovasi