Walisongo Penyebar Agama Islam di Indonesia (Hari ke-502)
Walisongo adalah majelis para penyebar Agama Islam di Indonesia. Sebagaimana namanya, jumlah para penyebar agama Islam ini berjumlah 9 orang dengan sebutan Sunan. Walisongo menyebarkan agama Islam di Jawa dan menyebar ke seluruh nusantara.
Metode yang digunakan para anggota Walisongo dalam menyebarkan agama Islam adalah melalui pendekatan social, budaya dan kesenian yang saat itu sedang digemari dan berkembang di masing-masing daerah penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa.
Berikut ini adalah 9 Wali (Walisongo dengan daerah penyebaran serta tempat makam para Sunan tersebut berada.
1. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel atau yang memilki nama asli Raden Rahmat beliau memulai dakwahnya dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampel Denta (dekat Kota Suarabaya). karena itu beliau dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat adalah murid-muridnya Sunan Ampel.
Sunan Ampel dikenal sebagai ketua atau pemimpin dari para Walisongo.
Peninggalannya berupa Masjid Ampel dan Kompleks makam Sunan Ampel di kawasan Ampel Surabaya.
2. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Selain dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Magribi (Syekh Magribi). Karena beliau diduga berasal dari wilayah Magribi (Afrika Utara).
Namun hingga kini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan tahun kelahiranya, beliau diperkiarakan lahir sekitar pertengahan abad ke 14, Beliau merupakan guru para wali, Sunan Gresik termasuk orang pertama yang masuk ke pulau Jawa dan berasal dari keluarga muslim yang taat, belajar agama islam sejak kecil namun juga masih belum di ketahui sipa gurunya, hingga beliau menjadi seorang ulama.
3. Sunan Bonang (Raden Makhdum)
Sunan Bonang menyebarkan agama Islam dengan cara menyesuaikan diri terhadap corak kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan. Hal tersebut beliau menciptakan gending-gending yang memilki nilai-nilai keislaman. Setiap bait-bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat (syahadatain) sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten.
4. Sunan Giri (Raden Paku)
Sunan Giri yang bernama asli Raden Paku adalah putra Maulana Ishak. Beliau ditugsakan oleh Sunan Ampel untuk menyiarkan agma Islam di Blambangan. Sunan Giri pernah belajar di pesantren Ampel Denta lalu setelah dewasa, melalukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang.
Setelah pulang dari haji singgah di Pasai untuk lebih memperdalam ilmu agama saar itu Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri lalu beliau mengirinkan banyak mengirimkan banyak juru dakwa ke berbagai daerah di nusantara untuk menyiarkan agama Islam.
5. Sunan Drajat (Raden Qasim)
Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial tinggi. Beliau banyak memberikan pertolongan kepada yatim piatu, fakir miskin, dan orang sakit. Perhatianya yang sangat besar terhadap masalah sosial.
Sunan Giri pada masa itu hidup saat zaman kerajaan Majapahit yang runtuh pada sekitar tahun 1478 dan rakyat ketika itu mengalami suasana kritis serta dalam keadaan prihatin.
6. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria adalah seorang Wali Songo yang sangat berjasa bagi penyebaran islam di nusantara pada daerah pedesaan. Tapi putra Sunan Kalijaga ini dikenal suka menyendiri dan tinggal di desa bersama rakyat biasa demi menyiarkan agama Islam.
7. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
Sunan Kudus atau Jafar Sadiq di beri gelar dengan nama Wali al ilmi artinya orang yang berilmu luas oleh para Wali Songo karena memiliki keahlian khusus dalam bidang agama. Beliau juga dipercaya memegang pemerintahan di daerah kudus.
8. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
Sunan Kalijaga dikenal sebagai budayawan dan seniman seni suara, seni ukir dan seni busana beliau menciptakan aneka cerita wayang yang bercorak keislaman.
Sunan Kalijaga memperkenalkan bentuk wayang yang terbuat dari kulit kambing (wayang kulit), karena pada masa itu wayang populer dilukis pada semacan kertas (wayang beber) dalam seni suara beliau adalah pencipta lagu Dandanggula.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Salah seorang wali songo yang bernama Syarif Hidayatullah. Sangat berperan dalam penyebaran islam di Jawa Barat. Khususnya di daerah Cirebon yang bernama Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri dinasti kesultanan Banten, yang dimulai dengan putranya, Sultan Maulana Hasanudin dan atas prakarsa itulah Sunan Gunung Jati melakukan penyerangan kepada Sunda Kelapa pada tahun 1527 dibawah pimpinan Fatagillah panglima perang kesultanan Demak yang juga membantu Sunan Gunung Jati.
Istanaku, 30 Mei 2021 (Hari ke-502)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren sekali ulasannya. Semoga sehat dan sukses selalu.
Barokallah Bu Sutarti, salam sehat dan terus berkarya
Wow ulasan yang sangat keren pak haji
Barokallah Bu SOfiawati
Subhanallah, ilmu yang sangat bermanfaat. Jadi inget pelajaran sejarah waktu SD Pak. Barakallah
ALhamdulillah bisa berbagi
Metode yang digunakan para anggota Walisongo dalam menyebarkan agama Islam adalah melalui pendekatan social, budaya dan kesenian yang saat itu sedang digemari dan berkembang di masing-masing daerahArtikelnya mantap pak Haji..
Ulasan yang sangat menginspirasi dan informatif sekali pak. sukses selalu
Alhamdulillah bisa berbagi dan menginspirasi Pak Hustanil
Informatif dan inspiratif ulasannya pak Haji. Sehat dan sukses selalu. Salam literasi
Alhamdulillah, Barokallah Pak Yasintus Ratu