Baru baru ini pemerintah provinsi Jawa Tengah memberlakukan daftar hadir dengan model finger print bagi pegawainya. Karena merupakan hal baru tentunya masih banyak kendala seperti eror mesinya, pegawai yang telat finger print dan pegawai yang terlalu gasik dalam finger print tetapi lupa finger print pada bagian akhir/ pulang.

Uniknya kini ketika akan finger print pagi para pegawai saling berebut karena datang mepet jam 07.00. Dan ketika pulang buru buru sehingga terkesan tidak tenang. Hal ini akan mengakibatkan antrian yang panjang jika finger print dilakukan ketika waktunya mepet baik jam awal kerja atau jam pulang.

Sisi positif yang dapat diambil dari peristiwa tersebut adalah ketika antri mereka bisa ngobrol atau curhat antar teman kerja tanpa memandang status atasan atau bawahan. Yang kedua melatih pegawai dapat disiplin, memberi contoh kepada murid murid tentang budaya antri. Bagi pegawai honorer dapat belajar banyak tentang disiplin dalam rangka meningkatkan kinerja.

Bagi yang tidak suka atau tidak siap tentunya finger print menjadi " momok" dalam dunia kerjanya. Karena hal ini seolah menjadi beban baru dan mengurangi kebebasan.

Mari kawan kita berlatih semoga hal baru ini bermakna sekaligus menjadi ajang ketulusan dalam bekerja sekaligus mempunyai nilai