Drs. Zainuddin, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

IGI Jangan Offside.....

IGI Jangan Offside

Salut, itu kata pertama yang terbersit di hati ketika mengetahui Bapak Menteri Pendidikan yaitu Nadiem Makarim, mengundang berbagai organisasi profesi guru dan pengiat pendidikan untuk duduk rembuk bersama. Dari surat undangan, maka dikethui bahwa tujuan Pak Menteri mengumpulkan mereka adalah untuk berdiskusi dan mendengarkan langsung masukan dari bawah tentang problema pendidikan yang dihadapi negara ini.

Tentu, banyak masukan dan kritikan yang disampaikan oleh teman2 pengurus organisasi kepada Pak Menteri, tapi tak terekspose semua. Namun yg mencuat keluar adalah gagasan dari Ikatan Guru Indonesia (IGI), yang menyampaikan 10 gagasannya bagaimana memajukan dan menata pendidikan Indonesia. Bagi mereka 10 rekomendasi yg diberikan merupakan solusi dlm menjawab tantangan global kedepan, khususnya dalam dunia pendidikan.

Apa yg disampaikan IGI dalam forum tersebut, tentu masih banyak yang perlu dikaji secara mendalan dan didiskusikan kembali secara cermat, terutama tentang gagasan penghapusan jabatan pengawas sekolah. Menurut mereka ada 2 alasan kenapa jabatan pengawas sekolah sudah tidak diperlukan lagi, :

1. Jabatan Pengawas Sekolah dihapuskan hingga jumlah guru yang dibutuhkan mencukupi. Jabatan pengawas sekolah boleh diadakan kembali jika jumlah kebutuhan guru sudah terpenuhi.

2. Hilangnya tanggungjawab mengajar kepada kepala sekolah seharusnya dimaksimalkan fungsinya sehingga keberadaan pengawas sekolah untuk sementara bisa diabaikan.

Tentu saja, alasan penghapusan fungsi pengawas sekolah yg disampaikan IGI sangat dangkal dan tidak ilmiah, hanya krn kekurangan guru maka jabatan pengawas harus dihapus. Ini menunjukkan bahwa guru yg bernaung dlm wadah ini tak mengerti tugas dan fungsi pengawas, atau mereka tidak mengerti persoalan guru atau juga mereka tak mengerti tentang dunia pendidikan dgn segala problematikanya. Lha... Guru kok ngomong tentang pengawas.

Masak iya, hanya gara2 kepala sekolah tidak lagi mengajar, maka jabatan pengawas perlu diabaikan. Disini lagi - lagi IGI menampkakan ketidak taunya atau kebodohannya (mungkin kurang update) dalam persoalan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah serta hubungannya dengan pengawas sekolah. Maunya, sebelum menyampaikan pendapat, mbok ya baca2 dulu, bagaimana tugas dan fungsi pengawas dan hubungannya dengan kerja kepsek. Sehingga gagasan yg disampaikan tidak konyol tapi terukur dan ilmiah.

Sudahlah, saya maklum, IGI adalah organisasi yg masih sangat muda yang sedang mencari identitas diri, sehingga perlu juga membuat sensasi agar lebih dikenal. Apalagi yang bernaung dlm organisasi ini adalah guru2 muda yang belum banyak pengalaman dlm dunia pendidikan. Namun, mereka memiliki semanga juang yang tinggi dlm rangka memajukan dunia pendidikan, ini sangat kita hargai, Kita harapkan kedepan, mereka bicara sesuai dengan tupoksinya saja dan tidak merambah ke tupoksi orang lain, dengan kata lain IGI jangan offsidelah.

Bireuen, 5 Nopember 2019

Pengawas sekolah dan Mantan penasehat IGI

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mungkin IGI anggotanya buanyak banget jadi dia memposisikan diri sebagai pejuang/pahlawan, ... semoga pak Menteri tidak menelan mentah-mentah saran IGI yg pintar banget itu

06 Nov
Balas

Kalau Bang Menterinya setuju ide IGI, baru negeri ini dari sekian banyak negara tidak membutuhkan pengawas sekolah. Kemungkinan yang mengusulkan pernah tersakiti oleh pengawas saat ia jadi guru dulu.

06 Nov
Balas

Sungguh disayangkan krn bertemu langsung dg Pak Menteri adalah kesempatan yg sangat berharga untuk menyampaikan ide yg luar biasa. Jadi seharusnya yg bertemu Pak Menteri itu adalah benar2 seorang pendidik dan pengajar yg benar2 paham persoalan dan harapan di tingkat dasar, menengah, atas dan tinggi. Sehingga setiap gagasannya juga benar2 terwakili.

06 Nov
Balas

Saya juga sudah membaca 10 yang direkomendasikan IGI tersebut. Menurut saya memang apa yang disampaikan itu butuh kajian lebihlanjut dan waktu.

06 Nov
Balas



search

New Post