Antara pUJIAN dan UJIAN
Pujian adalah menyatakan sesuatu yang positif tentang seseorang, dengan tulus dan sejujurnya. Pujian itu adalah sesuatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung, sehingga dapat juga memberikan motivasi kepada orang yang di pujinya. Pujian itu penting sekali, guna untuk menunjukan betapa kita benar-benar menyukai apa yang di katakan, di lakukan, atau dicapai oleh seseorang. Pujian membuat orang menjadi lebih baik. Dan, kemampuan memuji adalah kemampuan yang sangat berguna untuk dikuasai. Orang yang sering dipuji cepat atau lambat akan belajar untuk memuji orang lain. Kalau kita sering saling memuji, kita akan lebih bahagia. Dan, kalau kita menjadi orang yang lebih bahagia, kebahagiaan akan cepat menyebarseperti petir, dan akan menjadikan dunia tempat yang lebih bahagia untuk dihuni.(wikipedia)
Lemahnya keadaan hati yang kita miliki, yaitu ditandai dengan senangnya hati saat dipuji, dan merasa kesal saat dinasehati.
Maka, berhati-hatilah jika hatimu terlalu menyenangi sebuah pujian dari orang lain, karena besar kemungkinan hatimu sedang dalam keadaan sakit.
Terlebih lagi ketika kamu merasa sangat marah saat ada orang yang menasehatimu, sadarilah dengan bijaksana mungkin hatimu tengah haus akan hidayah dan rahmat Allah, maka dari itu cepatlah puji sang pemilik puji yang sesungguhnya, agar keadaan hatimu menjadi baik kembali.
Jangan biasakan hati menyenangi pujian dari manusia lainnya, karena jika hati dibisakan seperti itu maka samapai kapanpun hati yang kamu miliki akan selalu haus akan pujian-pujian tersebut, kamu akan selalu butuh pada penagkuan manis mereka.
Hingga akhirnya hatimu lupa untuk memuji sang pemilik puji. Lagipula pujian dari manusia apalah artinya, sedangkan Allah lebih tahu segalanya.
Pujian adalah ujian dikarenakan dengan pujian seseorang menjadi senang sehingga dapat menjadi lupa. Dengan pujian biasanya orang mudah jatuh, sebaliknya tidak dengan celaan. Banyak contoh yang menyebabkan seseorang bangkit bukan karena pujian malahan berupa celaan.
Ibnu Athaillah berkata: Orang Mukmin menyadari bahwa pujian sesungguhnya hanya milik Allah. Karena itu ia akan merasa malu bila menyandang pujian. Ketika seorang mukmin di puji, ia malu kepada Allah karena ia dipuji dengan sifat yang tidak ia dapati pada dirinya.(Alhikam)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sepakat pak, semoga kita selalu mengingat bahwa pujian adalah ujian, semoga kita termasuk orang-orang yang lulus dalam ujian hidup
siippp....salam literasi
Ya... Pujian adalah ujian. Karena ujian tak selalu berbentuk kesedihan
yang ini komennya bagus....pantas dipuji...hehehe.. salam literasi