Sepertinya kurang pas, ketika seorang guru yang hanya berstatus GTT di sebuah sekolah negeri mengikuti acara sebesar MWC. Dari nama kegiatannya saja sudah kelihatan wah, MediaGuru Writing Camp (MWC), apalagi ini sudah kali ke-8 dan diselenggarakan untuk tingkat provinsi yang diikuti oleh guru-guru berprestasi dari berbagai daerah. Bukan main statusnya event tersebut. Keikutsertaan saya juga sebenarnya sekedar ikut-ikutan, hanya sebuah canda dengan lemparan pesan di whastapp yang ditanggapi positif oleh kepala dan waka kurikulum di sekolah saya. Terlebih saya tidak memiliki hobi dan bakat menulis, walaupun keseharian di depan monitor komputer. Sepertinya lucu ketika saya nulis, yang ditulis hanya angka-angka dan simbol-simbol saja, tidak akan ada yang membacanya.

Berkaca dari kondisi saya di atas, maka terbesit dipikiran “Tidak apalah mulai belajar nulis, walaupun tulisannya nanti acak-acakan, modal madul, tidak karuan”. Mudah-mudahan hasil dari Semarang nanti bisa menggantikan tulisan saya yang biasanya hanya berupa angka dan simbol yang tidak karuan, syukur-syukur bisa membuat rangkaian kata yang indah ketika pidato, ketika terpilih menjadi ketua RT besok-besok.